Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Partai Golkar dan Demokrat di Provinsi Gorontalo intensif melakukan komunikasi untuk membangun koalisi, guna mengusung calon pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2018, khususnya di Kabupaten Gorontalo Utara dan Kota Gorontalo.

Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Gorontalo Gusnar Ismail menjelaskan komunikasi antara partai yang ia pimpin dengan partai Golkar terbangun sejak pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur pada tahun 2017.

"Semangat dan kebersamaan Demokrat-Golkar sampai saat ini masih terjaga, sehingga perkembangan dalam menghadapi Pilkada di dua daerah ini, akan kita lihat seperti apa ke depan," kata Gusnar, Senin.

Saat ini jumlah kursi Partai Demokrat dan Golkar di DPRD Kota Gorontalo sama-sama berjumlah empat kursi, jika hasil survei calon Golkar lebih hebat bisa saja memposisikan sebagai calon wali kota, kalau tidak bisa wakilnya saja.

Tidak ada satu pun partai politik yang ada di DPRD Kota Gorontalo yang bisa mengusung satu calon, semuanya harus koalisi, sehingga kandidat yang ditawarkan oleh partai Demokrat pun harus hebat.

"Konsolidasi partai saat ini terus kita bangun, namun juga komunikasi dengan partai lain tetap kita jaga," tegasnya.

Terkait dengan beberapa calon yang mendaftar lewat partai Demokrat, keputusanya nanti bulan September. Saat ini masih melakukan survei seperti apa calon yang telah mendaftar ini.

Kalau memenuhi syarat dan elektabilitasnya tinggi di masyarakat pasti partai Demokrat akan mengusungnya, sebab pada pendafatara calon tidak hanya diikuti oleh kader partai lain, tapi juga internal kader Demokrat.

"Sementara untuk Partai Demokrat Gorontalo Utara, keterwakilannya di DPRD hanya dua kursi. Namun demikian akan dimaksimalkan posisi tawar memenangkan Pilkada 2018, untuk membangun Gorontalo Utara ke depan," ujarnya.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017