Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Penyakit influenza dan gejala lain yang mengikuti, di antaranya demam, batuk, dan pilek, tidak memerlukan obat antibiotik untuk menghindari resistensi mikroba dalam tubuh terhadap antibiotik.

Ketua Bidang Kajian Obat dan Farmakoterapi Ikatan Dokter Indonesia, dr Masfar Salim Ms SpFK, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan, orang dengan penyakit influenza bahkan tidak perlu mengunjungi dokter karena bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu tiga hari.

"Flu kebanyakan virus. Sakit batuk flu tidak usah ke dokter dulu. Istirahat cukup, minum obat yang dijual bebas. Kalau tiga hari tidak ada kecenderungan sembuh, baru ke dokter," kata Salim.

Dia menerangkan, influenza yang disebabkan murni karena virus bisa membaik dalam kurun waktu tiga hari dengan istirahat yang cukup dan makanan bergizi.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Maura Sitanggang, menyebutkan, 90 persen penyakit batuk, influenza, muntaber, dan diare disebabkan virus.

Pemberian obat antibiotika kepada pasien hanya jika terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri, misalnya TBC, disentri, dan typhus (oleh bakteri Salmonella typhosa)

Jika antibiotika digunakan pada pasien dengan penyakit yang tidak disebabkan oleh bakteri bisa menyebabkan mikroba dalam tubuh kebal terhadap obat antibiotik.

Dia mengungkapkan, data Kementerian Kesehatan pada 2013 yang menunjukkan kasus kematian akibat resistensi terhadap antibiotika mencapai 700.000 orang dalam setahun.

Bahkan Sitanggang menyebutkan jumlah kasus resistensi terhadap antibiotik bisa terus meningkat berkali-kali lipat jika tidak diantisipasi.

"Temuan mikroba yang resisten semakin meningkat, tapi penemuan obat antibiotik masih sedikit," kata dia.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017