Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Atlet bulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia
Polii/Apriani Rahayu meraih runner-up Hong Kong Terbuka 2017 setelah
kalah dari pasangan China Chen Qingchen/Jia Yifan dalam pertandingan
final yang berlangsung di Kowloon, Hong Kong, Minggu.
"Kami tetap bersyukur dan harus melihat apa yang perlu kami evaluasi dari penampilan kami. Kami mengambil sisi positif dari pertandingan tadi dan berusaha menyempurnakan kekurangan agar menjadi kekuatan," kata Greysia dalam situs resmi PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang dipantau Antara di Jakarta, Minggu.
Greysia/Apriani kalah dalam pertandingan 71 menit dari Chen/Jia 21-14, 16-21, 15-21 pada turnamen tingkat super series itu.
"Pada pertandingan tadi, kami berusaha menekan lawan dan merebut game pertama. Tapi, lawan lantas mengubah strategi permainan pada game kedua," kata Greysia tentang kemenangan pada game pertama.
Setelah kehilangan game kedua, ganda putri Merah-Putih itu sempat tertinggal 4-9 dari Chen/Jia. Pasangan yang meraih gelar juara dalam Prancis Terbuka 2017 itu terus tertekan 8-11, 10-11, 10-16, hingga kalah 15-21 dari ganda China pada game ketiga.
"Saya mengambil pelajaran pada game kedua dan ketiga. Sejak awal, saya selalu jadi bidikan serangan lawan sehingga tidak yakin dengan serangan sendiri," kata Apriyani.
Hasil laga final Hong Kong itu sekaligus menjadi revans bagi Chen/Jia setelah kalah dari Greysia/Apriani pada final Prancis Terbuka 2017.
"Di Prancis, mereka tampak bingung dengan permainan kami. Tentu setelah pertandingan, kami dan lawan belajar tentang permainan. Kami tidak boleh lengah dalam turnamen berikutnya," kata Greysia.
Greysia juga berharap Apriani yang merupakan pasangan barunya mempunyai keyakinan atas permainannya sendiri karena sudah punya kemampuan dan kondisi fisik yang sama dengan pemain-pemain dunia tingkat super series.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Kami tetap bersyukur dan harus melihat apa yang perlu kami evaluasi dari penampilan kami. Kami mengambil sisi positif dari pertandingan tadi dan berusaha menyempurnakan kekurangan agar menjadi kekuatan," kata Greysia dalam situs resmi PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang dipantau Antara di Jakarta, Minggu.
Greysia/Apriani kalah dalam pertandingan 71 menit dari Chen/Jia 21-14, 16-21, 15-21 pada turnamen tingkat super series itu.
"Pada pertandingan tadi, kami berusaha menekan lawan dan merebut game pertama. Tapi, lawan lantas mengubah strategi permainan pada game kedua," kata Greysia tentang kemenangan pada game pertama.
Setelah kehilangan game kedua, ganda putri Merah-Putih itu sempat tertinggal 4-9 dari Chen/Jia. Pasangan yang meraih gelar juara dalam Prancis Terbuka 2017 itu terus tertekan 8-11, 10-11, 10-16, hingga kalah 15-21 dari ganda China pada game ketiga.
"Saya mengambil pelajaran pada game kedua dan ketiga. Sejak awal, saya selalu jadi bidikan serangan lawan sehingga tidak yakin dengan serangan sendiri," kata Apriyani.
Hasil laga final Hong Kong itu sekaligus menjadi revans bagi Chen/Jia setelah kalah dari Greysia/Apriani pada final Prancis Terbuka 2017.
"Di Prancis, mereka tampak bingung dengan permainan kami. Tentu setelah pertandingan, kami dan lawan belajar tentang permainan. Kami tidak boleh lengah dalam turnamen berikutnya," kata Greysia.
Greysia juga berharap Apriani yang merupakan pasangan barunya mempunyai keyakinan atas permainannya sendiri karena sudah punya kemampuan dan kondisi fisik yang sama dengan pemain-pemain dunia tingkat super series.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017