Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
menegaskan bahwa stok elpiji khususnya ukuran 3 kilogram masih dalam
batas aman.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan di Jakarta, Jumat, kalaupun terjadi kelangkaan di beberapa tempat, hal itu bersifat sementara yang antara lain disebabkan faktor cuaca buruk yang menghambat pengiriman LPG.
Ia mengatakan, Kementerian ESDM telah melakukan koordinasi dengan PT Pertamina, terkait banyaknya laporan kekurangan pasokan elpiji 3 kg. "Dari hasil review kami hari ini, memang ada kekurangan pasokan di beberapa daerah. Tapi tidak di semua daerah. Secara garis besar, stok LPG aman rata-rata sekitar 19-20 hari. Ini merupakan sesuai dengan rencana yang ada di Pertamina," jelas Wamen.
Kekurangan pasokan elpiji yang terjadi di beberapa daerah seperti Gorontalo, antara lain disebabkan oleh cuaca ekstrem. Pengiriman pasokan yang melalui laut, membuatnya menjadi terhambat Namun ini sifatnya hanya sementara.
"Ada kekurangan pasokan kemungkinan ini sifatnya sementara. Salah satu penyebabnya yang kita ketahui dari Gorontalo misalnya, karena adanya cuaca yang agak ekstrem beberapa hari belakangan, maka ada kendala dalam hal distribusi, sehingga kekurangan pasokan. Sementara ini sudah berhasil kita atasi," kata Arcandra.
Selain itu, Pemerintah bersama Pertamina terus mengupayakan memenuhi kebutuhan LPG untuk masyarakat Indonesia. Apabila terjadi kelangkaan, masyarakat diminta dapat melaporkannya ke call center Pertamina.
"Apabila masih ada kekurangan pasokan, kedepannya kita berharap dari Kementerian ESDM juga Pertamina yang terjun langsung melakukan operasi pasar, silakan kontak Pertamina secara langsung dengan nomor 1500000. Di situ diharapkan masyarakat memberikan laporan pasti di mana terjadi kekurangan pasokan, dan Insya Allah Pertamina akan menambah sesuai kebutuhan," jelas Arcandra.
Sementara itu terkait peningkatan kebutuhan untuk elpiji 3 kg di bulan Desember seperti Natal dan Tahun baru, Kementerian ESDM dan Pertamina telah melakukan antisipasi serta melakukan pengecakan di lapangan.
"Untuk antisipasi kelancaran distribusi, kami di lapangan selalu melakukan check on the spot,sampling. Apalagi kalau ada indikasi di situ kekurangan pasokan. Biasanya kami cek, apa ini karena ada unsur spekulan atau konsumsi yang tiba-tiba meningkat," kata Direktur Pemasaran Muchamad Iskandar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan di Jakarta, Jumat, kalaupun terjadi kelangkaan di beberapa tempat, hal itu bersifat sementara yang antara lain disebabkan faktor cuaca buruk yang menghambat pengiriman LPG.
Ia mengatakan, Kementerian ESDM telah melakukan koordinasi dengan PT Pertamina, terkait banyaknya laporan kekurangan pasokan elpiji 3 kg. "Dari hasil review kami hari ini, memang ada kekurangan pasokan di beberapa daerah. Tapi tidak di semua daerah. Secara garis besar, stok LPG aman rata-rata sekitar 19-20 hari. Ini merupakan sesuai dengan rencana yang ada di Pertamina," jelas Wamen.
Kekurangan pasokan elpiji yang terjadi di beberapa daerah seperti Gorontalo, antara lain disebabkan oleh cuaca ekstrem. Pengiriman pasokan yang melalui laut, membuatnya menjadi terhambat Namun ini sifatnya hanya sementara.
"Ada kekurangan pasokan kemungkinan ini sifatnya sementara. Salah satu penyebabnya yang kita ketahui dari Gorontalo misalnya, karena adanya cuaca yang agak ekstrem beberapa hari belakangan, maka ada kendala dalam hal distribusi, sehingga kekurangan pasokan. Sementara ini sudah berhasil kita atasi," kata Arcandra.
Selain itu, Pemerintah bersama Pertamina terus mengupayakan memenuhi kebutuhan LPG untuk masyarakat Indonesia. Apabila terjadi kelangkaan, masyarakat diminta dapat melaporkannya ke call center Pertamina.
"Apabila masih ada kekurangan pasokan, kedepannya kita berharap dari Kementerian ESDM juga Pertamina yang terjun langsung melakukan operasi pasar, silakan kontak Pertamina secara langsung dengan nomor 1500000. Di situ diharapkan masyarakat memberikan laporan pasti di mana terjadi kekurangan pasokan, dan Insya Allah Pertamina akan menambah sesuai kebutuhan," jelas Arcandra.
Sementara itu terkait peningkatan kebutuhan untuk elpiji 3 kg di bulan Desember seperti Natal dan Tahun baru, Kementerian ESDM dan Pertamina telah melakukan antisipasi serta melakukan pengecakan di lapangan.
"Untuk antisipasi kelancaran distribusi, kami di lapangan selalu melakukan check on the spot,sampling. Apalagi kalau ada indikasi di situ kekurangan pasokan. Biasanya kami cek, apa ini karena ada unsur spekulan atau konsumsi yang tiba-tiba meningkat," kata Direktur Pemasaran Muchamad Iskandar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017