Gorontalo, (Antara) - Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, memprioritaskan perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), khususnya tenaga guru, dari total 300 pegawai yang dibutuhkan pada tahun 2018.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengatakan daerah itu membutuhkan sebanyak 150 tenaga pengajar baru untuk mendidik pelajar yang tersebar di sekolah. Namun hal itu masih menunggu keputan dari pemerintah pusat.
"Kita belum tahu apakah diberikan kuota sesuai kebutuhan atau tidak oleh pemerintah pusat. Sebab yang menentukan adalah dari pusat," katanya, Jumat (15/12).
Ia juga mengatakan, untuk mengajukan permohonan kuaota CPNS, pihaknya masih akan membahas hal itu dengan Badan Kepegawaian.
Marten juga mengharapkan agar pemerintah pusat bisa memberikan kuota CPNS sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Kota Gorontalo.
"Sehingga dapat mengakomodir beberapa sektor yang menjadi prioritas," imbuhnya.
Tambah Marten, dari priortias CPNS pada tenaga pengajar, sisanya akan dimasukan pada kebutuhan sektor kesehatan, tenaga ahli, serta mengisi kekosongan yang ada di SKPD.
Dari 101 kuota pengangkatan CPNS tahun 2018 untuk seluruh Indonesia, Marten mengaku masih akan berjuang agar mendapatkan kebutuhan kuota sebanyak 300 pegawai.
"Namun pengangkatan itu tidak mengakomodir para honores kategori dua (K2). Saya juga menyambut baik adanya pembukaan CPNS untuk jalur pelamar umum," tutup.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengatakan daerah itu membutuhkan sebanyak 150 tenaga pengajar baru untuk mendidik pelajar yang tersebar di sekolah. Namun hal itu masih menunggu keputan dari pemerintah pusat.
"Kita belum tahu apakah diberikan kuota sesuai kebutuhan atau tidak oleh pemerintah pusat. Sebab yang menentukan adalah dari pusat," katanya, Jumat (15/12).
Ia juga mengatakan, untuk mengajukan permohonan kuaota CPNS, pihaknya masih akan membahas hal itu dengan Badan Kepegawaian.
Marten juga mengharapkan agar pemerintah pusat bisa memberikan kuota CPNS sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Kota Gorontalo.
"Sehingga dapat mengakomodir beberapa sektor yang menjadi prioritas," imbuhnya.
Tambah Marten, dari priortias CPNS pada tenaga pengajar, sisanya akan dimasukan pada kebutuhan sektor kesehatan, tenaga ahli, serta mengisi kekosongan yang ada di SKPD.
Dari 101 kuota pengangkatan CPNS tahun 2018 untuk seluruh Indonesia, Marten mengaku masih akan berjuang agar mendapatkan kebutuhan kuota sebanyak 300 pegawai.
"Namun pengangkatan itu tidak mengakomodir para honores kategori dua (K2). Saya juga menyambut baik adanya pembukaan CPNS untuk jalur pelamar umum," tutup.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017