Gorontalo,   (Antaranews Gorontalo) - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Umum Provinsi Gorontalo pada bulan Januari 2018 turun sebesar 1,40 persen dibandingkan bulan Desember 2017.

Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Eko Marsoro, Kamis mengatakan, pada bulan Januari 2018 NTP tercatat sebesar 103,91 sedangkan pada bulan Desember 2017 sebesar 105,38.

"NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 108,75 untuk Subsektor Tanaman Pangan, 107,29 untuk Subsektor Hortikulura, 100,50 Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, 99,59 untuk Subesktor Pertenakan dan 100,11 untuk Subsektor Perikanan," jelasnya.

Ia menjelaskan, dari 10 provinsi di kawasan timur Indonesia, ada enam provinsi yang NTP nya berada diatas 100.

"NTP tertinggi dicapai oleh Provinsi Sulawesi Barat sebesar 108,91, diikuti oleh Provinsi Gorontalo sebesar 103,91, kemudian Sulawesi Selatan sebesar 101,08, Maluku sebesar 101,42, Papua Barat 101,08, dan Maluku Utara 100.00," ujar dia.

Sedangkan NTP terendah terjadi di Provinsi Papua sebesar 92,55, Sulawesi Tenggara sebesar 94,37, Sulawesi Utara 95,21 dan Sulawesi Tengah 95,50.

"NTP nasional sebesar 102,92 mengalami penurunan 0,14 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 103,06," kata dia.

Eko menjelaskan bahwa NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

"Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan daya beli petani," pungkasnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018