Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginformasikan, operasi tambahan pada mata kiri Novel Baswedan, Senin (12/2), di Singapura berjalan lancar.

"Alhamdulillah operasi tambahan untuk mata kiri Novel sudah selesai pada sekitar pukul 19.00 waktu Singapura," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Operasi tambahan itu disebabkan terdapat kondisi belum maksimalnya pertumbuhan selaput mata kiri bagian tengah setelah dilakukan pemeriksaan dan konsultasi antara dokter ahli Singapura dan Inggris.

Menurut Febri, operasi tambahan pada mata kiri Baswedan itu berlangsung selama dua jam dan pada Selasa dokter ahli akan mengecek kembali mata kiri Baswedan pasca operasi itu.

Dengan dilakukannya operasi tambahan pada mata kiri bekas polisi itu, maka operasi tahap dua untuk pemasangan artificial kornea belum dapat dilakukan jika pertumbuhan selaput mata belum merata secara keseluruhan.

Sementara terkait belum terungkapnya pelaku penyerangan Baswedan, KPK pun mengharapkan agar penanganan perkara itu masih terus dilakukan secara serius.

"Sampai saat ini, pelaku penyerangan belum ditemukan. Setelah melewati 10 bulan sejak peristiwa terjadi, semoga penanganan perkara ini masih terus dilakukan secara serius. Jika pelaku tidak ditemukan, risiko yang sama tentu dapat terjadi pada seluruh pihak yang bekerja memperjuangkan pemberantasan korupsi," kata dia.

Diansyah menyatakan, dari hasil koordinasi antara tim yang ditugaskan KPK disampaikan, penyidik Polda Metro Jaya masih terus bekerja terkait penanganan perkara tersebut.

"Terkait dengan pernyataan pihak tertentu yang menyampaikan bahwa kendala penanganan perkara disebabkan belum bisa dilakukan pemeriksaan terhadap Novel, maka kami tegaskan Novel Baswedan telah diperiksa secara pro justitia oleh penyidik Polda Metro Jaya bahkan sebelum operasi mata tahap satu dilakukan," ungkap Diansyah.

Saat itu, kata dia, pimpinan KPK juga mendampingi dan telah berkoordinasi dengan kepala Kepolisian Indonesia dan Polda Metro Jaya sehingga KPK mengharapkan informasi-informasi yang disampaikan adalah informasi yang benar sehingga tidak membuat publik salah memahami.

"Pihak keluarga dan juga KPK terus menanti kapan pelaku penyerang bisa diproses hingga aktor intelektual juga bisa ditemukan. Kami sampaikan terima kasih juga pada presiden karena perhatian yang sangat besar terhadap kasus ini," kata dia.

Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Mesjid Al-Ihsan dekat rumahnya.

Mata bekas perwira menengah polisi itupun rusak sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.

Baswedan adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi pengadaan KTP elektronik.

Pewarta: -

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018