Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Biodiversitas Gorontalo (BIOTA), sebuah perkumpulan yang konsentrasi pada keanekaragamanhayati, berhasil mendata ada 94 spesies burung yang hidup di Danau Limboto.

Anggota BIOTA Hanom Bashari, Sabtu, mengatakan data tersebut merupakan hasil pengamatan sejak tahun 2014 hingga Mei 2018 di sejumlah lokasi pengamatan di danau tersebut.

Dari jumlah burung tersebut, 52 spesies adalah burung penetap, 32 spesies pengunjung, 9 spesies merupakan tipe pengunjung dan penetap dan 1 spesies belum diketahui apakah pengunjung atau telah menetap di danau tersebut.

"Sekitar 65 persen burung di Danau Limboto adalah penetap dan sisanya singgah untuk mencari makan di kawasan ini saat musim bermigrasi tiba," ujarnya saat Diskusi World Migratory Bird Day (WMBD) 2018 bertajuk "Pentingnya Danau Limboto sebagai Habitat Burung Migran dalam Memperkuat Kawasan Strategis Nasional (KSN)" di Garasi Kata.

Jenis penetap misalnya Itik Benjut (Anas gibberifrons), Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis), Bambangan Merah (Ixobrychus cinnamomeus) dan Cangak Merah (Ardea purpurea).

Sedangkan jenis migran diantaranya burung Gajahan Kecil (Numenius minutus), Cerek Asia (Charadrius veredus), Trinil Lumpur Asia (Limnodromus semipalmatus), dan Terik Australia (Stiltia isabella)

Sesuai dengan Kategori Status Konservasi International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), sebanyak 87 spesies burung di Danau Limboto Berisiko Rendah (Least Concern) dan tujuh spesies berstatus Hampir Terancam (Near Threatened).

Meski sebagian besar burung tersebut menyandang status Berisiko Rendah, lanjutnya, spesies-spesies tersebut tidak lepas dari ancaman kepunahan karena maraknya aktivitas perburuan dan kondisi danau yang terus menyusut dan dangkal.

Sementara itu, data lainnya adalah 76 persen dari jumlah jenis itu aktif menggunakan danau, 51 persen diantaranya merupakan jenis burung air, dan empat persen diantaranya merupakan jenis endemik Pulau Sulawesi.

Menurutnya beberapa temuan penting lainnya adalah adanya burung Berkik Kembang Besar dan Gajahan Kecil, karena selama ini hanya sedikit catatan perjumpaan dengan dua spesies tersebut di Sulawesi.

"Jenis penting yang kemungkinan masih dapat ditemukan di Danau Limboto adalah Kuntul Cina, Bangau Sandang Lawe dan Gajahan Timur yang berstatus rentan," tambahnya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gorontalo, Abdul Bar Yahya mengatakan menangani masalah danau harus sistematis dan tidak bisa sendiri-sendiri.

"Pemda ingin menggandeng komunitas-komunitas lingkungan yang peduli danau, untuk bergerak bersama. Dari segi kewenangan dan kebijakan adalah tugas kami. Dalam RPJMD Kabupaten Gorontalo, lingkungan adalah prioritas kami," katanya

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018