Gorontalo, (Antara News) - Harga daging sapi di sejumlah tempat pemotongan hewan di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, bertahan Rp110 ribu/kilo gram jelang 1 Ramadhan 1439 Hijriyah.

Kun Lakoro, salah satu pedagang daging sapi di Kecamatan Kwandang, Rabu, di Gorontalo, mengatakan, harga daging sapi stabil dan bertahan akibat banyaknya tempat pemotongan hewan khusus ternak sapi di pusat ibu kota kabupaten itu.

Jika tahun sebelumnya atau menjelang bulan Ramadhan tahun 2017, harga daging sapi naik Rp10 ribu/kilo gram atau menembus Rp120 ribu/kilo gram, namun tahun 2018 ini harga stabil dipicu semakin banyaknya para penjual daging sapi.

Khusus di wilayah Kecamatan Kwandang saja kata Kun, sudah ada 7 tempat pemotongan hewan ditambah lapak daging sapi di pasar tradisional Moluo dan Molingkapoto, Kwandang.

Kondisi itu kata Kun, cukup menguntungkan konsumen sebab harga daging sapi tetap bertahan atau normal.

Ia mengaku, dalam dua hari terakhir ini atau jelang 1 Ramadhan 1439 Hijriyah, melakukan penyembelihan 8 ekor sapi.

"Biasanya jelang hari pertama puasa, kami melakukan penyembelihan diatas 12 ekor sapi, namun semakin banyaknya tempat pemotongan hewan atau penjual daging, membuat persaingan semakin tinggi," ujarnya.

Kun mengaku, rata-rata dalam sebulan melakukan penyembelihan sebanyak 12 ekor sapi untuk memenuhi permintaan konsumen di tingkat lokal.

Sementara itu, Rino Nusa, salah satu warga di Kecamatan Kwandang, mengaku gembira karena harga daging sapi tidak naik.

"Stabilnya harga daging sapi sangat menguntungkan konsumen, apalagi daging sapi di pasar tradisional di daerah ini sangat terjamin karena pedagang melakukan pemotongan sesuai pesanan, artinya daging yang dijual kondisinya segar," ujarnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018