Jakarta (Antaranews Gorontalo) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyatakan siap memproduksi kendaraan listrik di Indonesia. Model-model yang akan diproduksi akan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen di Tanah Air.

Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, mengatakan langkah itu sebagai bentuk komitmen Toyota untuk memperkenalkan model-model mobil listrik (electric vehicle/EV) sesuai perkembangan industri otomotif di Indonesia.

"Jadi, industri EV sudah ada dan menjadi komitmen Toyota untuk memperkenalkan semua line-up EV di Indonesia sesuai dengan preference customer di Indonesia," kata Warih kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/7).

"Kami akan memproduksi model-model yang nanti diharapkan customer di Indonesia," kata Warih.

Warih mengatakan salah satu tantangan untuk memproduksi mobil listrik adalah mempersiapkan rantai pasok karena adanya perbedaan komponen dengan mobil konvensional.

"Konsumen itu penting. Tapi jangan lupakan supply chain. Karena 30 persen EV komponennya berubah. Bagaimana mempersiapkan supply chain yang sekarang untuk siap menghadapi masa depan industri EV," katanya.

Ia menimpali, "Itu yang kami persiapkan sekarang juga."

Baca juga: Beda penggunaan mobil listrik Mitsubishi dan Toyota dalam studi Kemenperin

Sebelumnya, Toyota Indonesia menyerahkan enam unit Toyota Prius, enam unit Prius Prime (Plug-in Hybrid), serta 6 unit Corolla Altis kepada Kementerian Perindustrian kemudian keserahkan ke enam universitas untuk diriset.

Toyota Indonesia berharap melalui riset tersebut, produsen dan pemerintah dapat mengetahui seberapa besar peluang memasarkan kendaraan listrik.

"Yang pertama, adalah customer preference. Kami harus memperkenalkan EV ini ke masyarakat, kesulitan-kesulitannya, kemudahannya. Karena kita adalah salah satu negara yang marketnya besar sekali. Jadi menjadi sebuah opportunity," katanya.

Setelah itu, kata Warih, produsen dan pemerintah bisa menentukan jenis powertrain terbaik untuk memulai era mobil listrik di Indonesia.

"Plug-in hybrid electric vehicle, hybrid electric vehicle, itu step awal untuk mengurangi sedikit fokus terhadap infrastruktur sebelum memasuki era baterai EV," katanya.

Pada 2025, pemerintah menargetkan populasi mobil listrik mencapai 400ribu atau 20 persen dari populasi market domestik yang diproduksi sebanyak 2juta unit.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018