Palembang, (Antara News) - Langkah pasangan atlet bulu tangkis nomor ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriani Rahayu dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018 terhenti setelah kalah pada laga semifinal yang berlangsung di Nanjing, China, Sabtu.
Greysia/Apriani, seperti dipantau Antara di Palembang, dari situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), kalah dalam dua gim dengan skor 12-21, 21-23 selama 52 menit permainan dari pasangan Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
"Lawan mampu mendahului serangan kami setelah kami berhasil menekan mereka. Pada gim kedua, mereka tampak keteteran tapi mereka dapat kembali fokus," kata Greysia seperti tercantum dalam situs Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI).
Pertandingan semifinal Kejuaraan Dunia 2018 itu merupakan pertemuan pertama kali Greysia/Apriani dengan pasangan peringkat sembilan dunia itu.
"Mereka punya permainan cepat dan serangan yang kencang. Pola main mereka berbeda dengan pasangan lain Jepang. Mereka terus menyerang tanpa ada pukulan-pukulan lob panjang," kata Apriani.
Sementara, Greysia mengaku permainannya bersama Apriani tidak dapat memenuhi harapan masyarakat, pengurus PBSI maupun harapan pribadi mereka.
"Kami ingin belajar dari kesalahan kami. Untuk menjadi juara, kami harus melalui banyak tahapan," ujar Greysia.
Kekalahan Greysia/Apriani pada putaran semifinal itu berarti Indonesia mendapatkan medali perunggu pada nomor ganda putri Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Greysia/Apriani, seperti dipantau Antara di Palembang, dari situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), kalah dalam dua gim dengan skor 12-21, 21-23 selama 52 menit permainan dari pasangan Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
"Lawan mampu mendahului serangan kami setelah kami berhasil menekan mereka. Pada gim kedua, mereka tampak keteteran tapi mereka dapat kembali fokus," kata Greysia seperti tercantum dalam situs Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI).
Pertandingan semifinal Kejuaraan Dunia 2018 itu merupakan pertemuan pertama kali Greysia/Apriani dengan pasangan peringkat sembilan dunia itu.
"Mereka punya permainan cepat dan serangan yang kencang. Pola main mereka berbeda dengan pasangan lain Jepang. Mereka terus menyerang tanpa ada pukulan-pukulan lob panjang," kata Apriani.
Sementara, Greysia mengaku permainannya bersama Apriani tidak dapat memenuhi harapan masyarakat, pengurus PBSI maupun harapan pribadi mereka.
"Kami ingin belajar dari kesalahan kami. Untuk menjadi juara, kami harus melalui banyak tahapan," ujar Greysia.
Kekalahan Greysia/Apriani pada putaran semifinal itu berarti Indonesia mendapatkan medali perunggu pada nomor ganda putri Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018