Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Harga kepiting bakau yang dijual di pasar tradisional Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mencapai Rp40 ribu/kilo gram (kg).

"Di pasaran pedagang pengumpul, bahkan di pasar tradisional harga kepiting bakau bisa mencapai Rp50 ribu-Rp60 ribu/kg," ujar Rusban, salah seorang pedagang komoditas perikanan di Desa Katialada, Kecamatan Kwandang, Kamis, di Gorontalo.

Ia mengaku, kebanyakan membeli kepiting dari nelayan yang menjualnya Rp30 ribu/kg, namun produksinya belum maksimal.

Dalam sebulan kata Rusban, ia membeli 300 kg kepiting bakau.

Hasilnya kebanyakan dijual untuk konsumen lokal, mengingat kepiting bakau di daerah itu sangat diminati.

Ia berharap, pemerintah daerah mengoptimalkan pendampingan bagi nelayan pembudidaya khusus kepiting bakau, agar komoditas itu mampu memenuhi permintaan pasar nusantara.

Banyak juga permintaan dari berbagai daerah, namun kita belum maksimal memenuhinya karena stok masih terbatas.

"Perlu ada dorongan untuk meningkatkan produksinya," ujar Rusban.

Sementara itu, Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo Utara, Ramlah Mustapa mengatakan, daerah itu memiliki potensi produksi kepiting bakau hingga 8 ton/tahun.

Saat ini, baru bisa menembus 2-3 ton per tahun. Itupun baru mampu memenuhi pasar lokal.

Ke depan kata ia, pihaknya akan melakukan pendampingan bagi nelayan pembudidaya serta berupaya memberikan bantuan alat tangkap yang lebih modern dan tepat, untuk meningkatkan produksi kepiting bakau yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran.

Produksi kepiting bakau kata ia sangat potensial di daerah itu, ditunjang keberadaan kawasan hutan mangrove yang cukup luas, di antaranya di Kecamatan Kwandang, Anggrek dan Tomilito.

 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018