Jakarta (Antarnaews Gorontalo) - Mereka yang baru kali pertama berwisata menggunakan kapal pesiar umumnya akan bertanya sejumlah hal pada pihak penyelenggara perjalanan. Apa saja?
General Manager PT Multi Alam Bahari Internasional, perwakilan Royal Caribbean Internasional di Indonesia, Ivan Soetikno, mengatakan, pertanyaan utama para pemula adalah masalah harga, destinasi wisata dan soal makanan dan minuman di dalam kapal gratis atau tidak.
Selain itu, pertanyaan seputar guncangan di kapal bisa membuat mabuk laut.
"Kami menawarkan cruise experience. Kami tidak ingin kapal terlalu cepat, semakin cepat kapal dia makin mudah bumping, guncangan akan semakin terasa. Kalau kami maksimal hanya 15 knot atau 20 km/jam," kata Ivan kepada ANTARA pada Selasa (28/8).
Kemudian, bila rute perjalanan sekitar Singapura atau Malaysia yang tidak melalui laut lepas ditambah ukuran kapal yang besar, guncangan relatif tidak terasa.
Sebelum berangkat, calon penumpang biasanya mendapatkan pembekalan termasuk peralatan yang tidak dan boleh mereka bawa. Bagi mereka yang tingkat sensitifnya berbeda dari kebanyakan orang, akan disediakan peralatan khusus di medical center dalam kapal.
Baca juga: Saat naik kapal pesiar, barang terlarang ini sering dibawa orang Indonesia
"Di kapal ada medical center. Biasanya yang sensitif itu ada tiga cara, pakai gelang karet, magnetic ring atau magnet yang ditaruh di belakang kuping, karena balancing orang ada di belakang kuping. Mereka bisa bawa sendiri atau beli di kapal, atau mereka minum obat," papar Ivan.
Wisatawan pemula umumnya memilih perjalanan tidak terlalu jauh dan waktunya biasanya pendek, 3-5 malam maksimum.
"(Untuk Royal Caribbean) yang terdekat dari Singapura, Karibia. Karena lebih dekat ke Singapura dari letak geografisnya, kapalnya dari Singapura. Dari Singapura, kapalnya akan ke Malaysia dan Phuket, Thailand. Kalau 3 malam dia hanya ke Malaysia saja. Contohnya, dari Singapura ke Pineng atau Singapura ke Kuala Lumpur lalu kembali ke Singapura," ujar Ivan.
Untuk yang memilih 4 malam, rute yang bisa dipilih yakni Singapura-Phineng/Kuala Lumpur-Phuket, Thailand-Singapura. Sementara untuk yang 5 malam, Singapura-Malaysia (2 kali, Langkawi, Pineng/Kuala Lumpur)-Phuket- Singapura.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
General Manager PT Multi Alam Bahari Internasional, perwakilan Royal Caribbean Internasional di Indonesia, Ivan Soetikno, mengatakan, pertanyaan utama para pemula adalah masalah harga, destinasi wisata dan soal makanan dan minuman di dalam kapal gratis atau tidak.
Selain itu, pertanyaan seputar guncangan di kapal bisa membuat mabuk laut.
"Kami menawarkan cruise experience. Kami tidak ingin kapal terlalu cepat, semakin cepat kapal dia makin mudah bumping, guncangan akan semakin terasa. Kalau kami maksimal hanya 15 knot atau 20 km/jam," kata Ivan kepada ANTARA pada Selasa (28/8).
Kemudian, bila rute perjalanan sekitar Singapura atau Malaysia yang tidak melalui laut lepas ditambah ukuran kapal yang besar, guncangan relatif tidak terasa.
Sebelum berangkat, calon penumpang biasanya mendapatkan pembekalan termasuk peralatan yang tidak dan boleh mereka bawa. Bagi mereka yang tingkat sensitifnya berbeda dari kebanyakan orang, akan disediakan peralatan khusus di medical center dalam kapal.
Baca juga: Saat naik kapal pesiar, barang terlarang ini sering dibawa orang Indonesia
"Di kapal ada medical center. Biasanya yang sensitif itu ada tiga cara, pakai gelang karet, magnetic ring atau magnet yang ditaruh di belakang kuping, karena balancing orang ada di belakang kuping. Mereka bisa bawa sendiri atau beli di kapal, atau mereka minum obat," papar Ivan.
Wisatawan pemula umumnya memilih perjalanan tidak terlalu jauh dan waktunya biasanya pendek, 3-5 malam maksimum.
"(Untuk Royal Caribbean) yang terdekat dari Singapura, Karibia. Karena lebih dekat ke Singapura dari letak geografisnya, kapalnya dari Singapura. Dari Singapura, kapalnya akan ke Malaysia dan Phuket, Thailand. Kalau 3 malam dia hanya ke Malaysia saja. Contohnya, dari Singapura ke Pineng atau Singapura ke Kuala Lumpur lalu kembali ke Singapura," ujar Ivan.
Untuk yang memilih 4 malam, rute yang bisa dipilih yakni Singapura-Phineng/Kuala Lumpur-Phuket, Thailand-Singapura. Sementara untuk yang 5 malam, Singapura-Malaysia (2 kali, Langkawi, Pineng/Kuala Lumpur)-Phuket- Singapura.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018