Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo, Idris Rahim di Gorontalo, Sabtu, mengatakan angka ketahanan nasional di daerah tersebut 3.00 atau berada pada kategori cukup tangguh.

"Ini adalah hasil pengukuran ketahanan nasional. Angka ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya 2,79," ujarnya.

Pengukuran dilakukan oleh Studi Strategi Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia yang telah dipaparkan di gedung Lemhanas RI Jakarta, Jumat (7/9).

Terkait laporan hasil SSDN PPRA 58 Lemhanas tersebut, wagub menilai bahwa hasil kajian tersebut sangat bermanfaat bagi Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam merumuskan perencanaan pembangunan ke depan.

"Kesimpulan dan saran berupa rekomendasi menyangkut delapan Gatra hasil kajian peserta SSDN Lemhanas, menjadi masukan bagi Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk ditindaklanjuti dengan mengikutsertakan seluruh elemen masyarakat dan perguruan tinggi," tambahnya.

Dari hasil kajian, menunjukkan bahwa satu gatra yaitu gatra keadaan dan kekayaan alam berada posisi kurang tangguh.

Enam gatra yang terdiri dari gatra geografi, demografi, ideologi, ekonomi, politik, dan sosial budaya, hasilnya cukup tangguh.

Sementara satu gatra lainnya yaitu gatra pertahanan keamanan, berada pada posisi tangguh.

"Yang dalam kategori kurang tangguh, penyebabnya adalah rusaknya taman nasional dan cagar alam yang diakibatkan oleh praktek-praktek pembalakan liar serta pengelolaan sumber daya alam yang belum optimal," tambahnya.

Untuk menanggulangi kerusakan alam tersebut, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menggagas kerja sama dengan TNI dan Polri untuk menjaga, melestarikan, dan menindak tegas setiap kegiatan illegal loging.

"Kami berupaya untuk terus melestarikan dan melakukan pengelolaan sumber daya alam secara optimal, sehingga ke depan ketahanan nasional di Provinsi Gorontalo akan naik menjadi kategori tangguh," lanjutnya.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018