Palu, (Antara News) - Jumlah pasien yang menjalani rawat inap di posko kesehatan Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) di Jalan Soekarno-Hatta, Palu, berangsur susut.

Joko Naslam, koordinator posko kesehatan di halaman Markas Polda Sulteng, Rabu, mengatakan, pada hari ketiga pascagempa jumlah pasien rawat inap berkurang 15 orang dari total 83 orang pada Jumat (28/9), setelah gempa dan tsunami melanda sebagian wilayah Sulawesi Tengah.

Sementara pasien yang menjalani rawat jalan di posko itu jumlahnya masih 203 orang.

Ia mengatakan posko kesehatan akan tetap beroperasi selama pengungsi membutuhkan bantuan. Posko menyediakan pelayanan kesehatan 24 jam untuk membantu pengungsi.

Joko menjelaskan jumlah warga yang mengungsi di halaman Markas Kepolisian Daerah biasanya meningkat menjelang malam hari sebab kebanyakan warga di wilayah Mamboro dan sekitarnya atau area yang dekat dengan markas merasa lebih aman tidur di posko tersebut.

Sariah, warga dari Wajo yang mengungsi di sana, mengatakan ia bersama keluarganya memilih tidur di halaman markas kepolisian karena khawatir gempa susulan datang. Sampai subuh tadi gempa masih mengguncang wilayah Palu.

"Lebih aman menginap di tenda-tenda yang ada di halaman Mapolda," ujarnya.

Seperti pengungsi yang lain dia berharap pemerintah mempercepat penyaluran bantuan makanan dan minuman di seluruh permukiman bagi korban yang selamat.

"Kami harap bisa mendapat makanan siap santap, sebab sangat diperlukan serta air minum dan keperluan wanita, di antaranya pakaian dalam dan pembalut," ujarnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018