Manado, (Antara News) - Lima kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan terdampak abu erupsi Gunung Soputan.

"Saat ini sudah ada lima kecamatan yang terdampak hujan abu dari erupsi Gunung Soputan," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan Henri Palit ketika dihubungi lewat telepon pada Rabu.

Kecamatan yang terdampak abu Soputan meliputi Amurang Timur, Tumpaan, Suluun Tareran, Tareran, dan Tatapan.

Henri mengatakan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu telah memerintahkan instansi terkait mengantisipasi dampak abu vulkanik Gunung Soputan.

"Bupati sudah menginstruksikan untuk segera melakukan penanganan di daerah yang terdampak erupsi, serta membantu masyarakat," katanya.

Pemerintah Kabupaten, menurut dia, sudah membagikan masker bagi warga daerah terdampak abu Soputan, utamanya daerah yang paling dekat dengan gunung api itu.

"Ada dua desa yang dekat dengan Gunung Soputan yaitu Kota Menara, dan Maliku, kami langsung menyalurkan bantuan ke daerah tersebut," ujarnya.

Pemerintah daerah, ia menambahkan, juga menyiapkan bantuan air bersih bagi warga daerah terdampak abu Soputan.

Ketinggian awan panas letusan Gunung Soputan hingga pukul 16:00 Wita masih 5.000 meter.

"Dari letusan terakhir pukul 12:00 Wita sampai pada 16:00 Wita masih setinggi 5.000 meter di atas puncak kawah," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Soputan Asep Saifullah.

Dia menuturkan, pergerakan awas panas masih dipengaruhi angin yang bertiup lemah ke arah barat daya, dan barat laut.

"Kondisi pergerakan anginnya masih seperti pada letusan terakhir yakni ke arah sekitar Minahasa Selatan," ujarnya.

Lebih lanjut kata Asep, warga diimbau tidak mendekati kawasan Gunung Soputan radius 4 kilometer dari arah puncak.

"Kami minta untuk tidak mendekati kawasan gunung untuk menghindari terjadinya guguran lava maupun awan panas," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap aktifitas erupsi Gunung Soputan.

"Perkembangannya kami terus melakukan pemantauan terhadap aktifitas erupsi yang terjadi," tandasnya.


 

Pewarta: Arthur Ignasius Karinda

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018