Gorontalo, 31/10 (Antara) - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Haris Tome, mengatakan pihaknya mendorong masyarakat untuk membangun atau menyediakan 'homestay' bagi wisatawan yang datang ke daerah itu.
"Warga cukup menyediakan kamar khusus bagi wisatawan di dalam rumah, jadi tidak perlu membangun seperti model penginapan atau hotel," katanya, Rabu, di Gorontalo.
Selain mudah, bisnis pariwisata dalam skala homestay sangat menjanjikan, sehingga diharapkan dapat menggenjot perekonomian masyarakat lokal.
Dia menyebut hal ini juga sejalan dengan dengan program Kementerian Pariwisata, yang mendorong penyediaan homestay di desa-desa wisata.
Pemilik Hery and Mimin Homestay di Kota Gorontalo, Heriyanto Gobel mengatakan dirinya sudah menyediakan homestay bagi wisatawan manca negara sejak tahun 1997.
Dia menyediakan tiga kamar khusus untuk wisatawan, dari total empat kamar yang terdapat di rumahnya di Kelurahan Siendeng dengan tarif 135 ribu hingga 280 ribu.
"Jika sedang low season, biasanya pengunjung hanya sekitar 10 orang dalam seminggu. Namun kalau lagi musimnya, seminggu bisa sampai 40 orang. Rata-rata adalah wisatawan Eropa," ungkapnya.
Sebelumnya Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pembangunan homestay merupakan salah satu cara realistis untuk memenuhi kebutuhan amenitas di Indonesia.
Karena skalanya kecil, membangun homestay akan lebih mudah dan lebih fleksibel dibandingkan membangun hotel.
"Kita menargetkan 10 ribu kamar di berbagai destinasi wisata utama dalam rangka mewujudkan visi mendatangkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara," ujar Menpar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
"Warga cukup menyediakan kamar khusus bagi wisatawan di dalam rumah, jadi tidak perlu membangun seperti model penginapan atau hotel," katanya, Rabu, di Gorontalo.
Selain mudah, bisnis pariwisata dalam skala homestay sangat menjanjikan, sehingga diharapkan dapat menggenjot perekonomian masyarakat lokal.
Dia menyebut hal ini juga sejalan dengan dengan program Kementerian Pariwisata, yang mendorong penyediaan homestay di desa-desa wisata.
Pemilik Hery and Mimin Homestay di Kota Gorontalo, Heriyanto Gobel mengatakan dirinya sudah menyediakan homestay bagi wisatawan manca negara sejak tahun 1997.
Dia menyediakan tiga kamar khusus untuk wisatawan, dari total empat kamar yang terdapat di rumahnya di Kelurahan Siendeng dengan tarif 135 ribu hingga 280 ribu.
"Jika sedang low season, biasanya pengunjung hanya sekitar 10 orang dalam seminggu. Namun kalau lagi musimnya, seminggu bisa sampai 40 orang. Rata-rata adalah wisatawan Eropa," ungkapnya.
Sebelumnya Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pembangunan homestay merupakan salah satu cara realistis untuk memenuhi kebutuhan amenitas di Indonesia.
Karena skalanya kecil, membangun homestay akan lebih mudah dan lebih fleksibel dibandingkan membangun hotel.
"Kita menargetkan 10 ribu kamar di berbagai destinasi wisata utama dalam rangka mewujudkan visi mendatangkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara," ujar Menpar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018