Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora diketahui telah merekrut tujuh anggota baru yang tiga diantaranya merupakan warga Poso, Sulawesi Tengah.
"Ada empat anggota baru asal Banten dan tiga orang lainnya simpatisan warga setempat. Total ada tujuh anggota baru kelompok teroris pimpinan Ali Kalora," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Namun demikian pihaknya tidak mengetahui nama-nama anggota anyar kelompok MIT itu.
Menurut Dedi, tim gabungan TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala hingga kini masih mengejar kelompok teroris yang diduga tersisa 14 orang ini.
Pencarian pun juga dilakukan dengan menyebar foto wajah 14 buronan itu agar memudahkan masyarakat yang melihat untuk segera melapor ke polisi.
"Foto mereka (buronan) juga sudah kami sebar luaskan agar masyarakat yang melihat, dapat melaporkan ke kami (aparat)," katanya.
Pihaknya juga mengimbau kepada kelompok MIT agar segera menyerahkan diri kepada Kepolisian.
"Kami harap yang bersangkutan sadar dan segera menyerahkan diri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Ada empat anggota baru asal Banten dan tiga orang lainnya simpatisan warga setempat. Total ada tujuh anggota baru kelompok teroris pimpinan Ali Kalora," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Namun demikian pihaknya tidak mengetahui nama-nama anggota anyar kelompok MIT itu.
Menurut Dedi, tim gabungan TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala hingga kini masih mengejar kelompok teroris yang diduga tersisa 14 orang ini.
Pencarian pun juga dilakukan dengan menyebar foto wajah 14 buronan itu agar memudahkan masyarakat yang melihat untuk segera melapor ke polisi.
"Foto mereka (buronan) juga sudah kami sebar luaskan agar masyarakat yang melihat, dapat melaporkan ke kami (aparat)," katanya.
Pihaknya juga mengimbau kepada kelompok MIT agar segera menyerahkan diri kepada Kepolisian.
"Kami harap yang bersangkutan sadar dan segera menyerahkan diri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019