Solo, (ANTARA GORONTALO) - Tim Pemenangan Nasional capres dan cawapres nomor urut 1 Prabowo-Hatta menilai potensi kecurangan pada pelaksanaan pilpres di luar negeri lebih besar.

"Potensi kecurangan di luar negeri itu akan lebih besar," kata Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Fadli Zon, setelah Rapat Konsolidasi Relawan Merah Putih Se-Solo Raya, Rabu malam.

Ia menyebutkan potensi kecurangan itu seperti alamat dari pemilih yang berbeda-beda dan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang berjauhan. "Seperti TPS-nya ada di KBRI," katanya.

Solusi yang akan ditempuh, kata dia, pihaknya akan menunjuk orang guna memantau berapa pemilih yang berpartisipasi.

"Jangan sampai yang partisipasinya 50 persen tapi hasil coblosannya mencapai 90 persen," katanya.

Kalau ada seperti itu, kata dia, berarti ada yang tidak beres dalam pelaksanaan pilpres di luar negeri itu.

"Terkadang Daftar Pemilih Tetap (DPT) kita tahu, tapi belum tentu DPT itu akurat. Tentunya hal itu yang akan dijaga," katanya.

Pemilu Presiden dan Wapres 9 Juli 2014 diikuti oleh dua capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014