Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan angka pengangguran turun dari 5,34 persen pada 2018 menjadi sebesar 4,8 persen-5,2 persen pada 2019.
"Perkiraan angka tersebut ada karena pada 2019 ini diperkirakan akan tercipta sebanyak 2,6-2,9 juta lapangan kerja," kata Menteri PPN/Bappenas Bambang PS Brodjonegoro dalam acara Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2019 di Jakarta, Selasa.
Bambang mengatakan penciptaan lapangan kerja itu hampir sama dengan penciptaan lapangan kerja pada 2018 sebesar tiga juta yang mampu menurunkan angka pengangguran dari 5,5 persen pada 2017 menjadi 5,34 persen.
"Total sepanjang 2015-2018 jumlah penciptaan lapangan kerja mencapai 9,38 juta," katanya.
Bambang memastikan pemerintah akan memberikan perhatian khusus kepada kalangan pengangguran usia muda dan setengah menganggur.
Saat ini, Tingkat Pengangguran terbuka (TPT) usia muda rata-rata di atas TPT nasional, yaitu untuk TPT usia 15-19 tahun mencapai 26,67 persen, sementara TPT usia 20-24 tahun mencapai 16,73 persen.
Selain itu, lanjut dia, terdapat fakta bahwa angka pengangguran lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) lebih tinggi dibandingkan angka pengangguran dari lulusan sekolah menengah atas (SMA).
"Kebanyakan orang berpandangan bahwa lulusan SMK akan lebih cepat tersalurkan ke dunia kerja, tapi ternyata faktanya lain," kata Bambang.
Oleh karena itu, Bambang mengingatkan pentingnya perbaikan mendasar pada pola pendidikan kejuruan untuk menekan angka pengangguran lulusan SMK.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Perkiraan angka tersebut ada karena pada 2019 ini diperkirakan akan tercipta sebanyak 2,6-2,9 juta lapangan kerja," kata Menteri PPN/Bappenas Bambang PS Brodjonegoro dalam acara Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2019 di Jakarta, Selasa.
Bambang mengatakan penciptaan lapangan kerja itu hampir sama dengan penciptaan lapangan kerja pada 2018 sebesar tiga juta yang mampu menurunkan angka pengangguran dari 5,5 persen pada 2017 menjadi 5,34 persen.
"Total sepanjang 2015-2018 jumlah penciptaan lapangan kerja mencapai 9,38 juta," katanya.
Bambang memastikan pemerintah akan memberikan perhatian khusus kepada kalangan pengangguran usia muda dan setengah menganggur.
Saat ini, Tingkat Pengangguran terbuka (TPT) usia muda rata-rata di atas TPT nasional, yaitu untuk TPT usia 15-19 tahun mencapai 26,67 persen, sementara TPT usia 20-24 tahun mencapai 16,73 persen.
Selain itu, lanjut dia, terdapat fakta bahwa angka pengangguran lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) lebih tinggi dibandingkan angka pengangguran dari lulusan sekolah menengah atas (SMA).
"Kebanyakan orang berpandangan bahwa lulusan SMK akan lebih cepat tersalurkan ke dunia kerja, tapi ternyata faktanya lain," kata Bambang.
Oleh karena itu, Bambang mengingatkan pentingnya perbaikan mendasar pada pola pendidikan kejuruan untuk menekan angka pengangguran lulusan SMK.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019