Bintang anyar Juventus, Matthis de Ligt, mengaku ingin membantu klub barunya itu mengakhiri paceklik gelar juara di kompetisi paling bergengsi Eropa, Liga Champions.
"Ada tiga kompetisi yang kami ikuti, yakni Liga Italia, Piala Italia dan Liga Champions, mungkin empat dengan Piala Super Italia, dan kami ingin memenangi semuanya," tegas De Ligt dalam jumpa pers pengenalannya dilansir AFP, Jumat malam WIB.
De Ligt menegaskan penting bagi tim sekelas Juventus untuk menjuarai Liga Champions.
"Saya pikir itu yang terpenting...klub sekelas Juventus ingin menjuarainya, dan hal itu tentu tak berubah musim ini," katanya.
Baca juga: Resmi bergabung Juventus, De Ligt jadi bek termahal di dunia
De Ligt musim lalu hampir menutup dengan manis kisah kejutan bersama Ajax ketika menyingkirkan Juventus dan Real Madrid menuju semifinal Liga Champions.
Sayangnya, kisahnya berakhir tragis karena disingkirkan Tottenham Hotspur pada menit-menit akhir.
Ironisnya, Juventus meski sudah dua kali menjuarai Liga Champions namun terakhir kali mereka memuncaki Eropa adalah pada 1996, tiga tahun sebelum De Ligt lahir.
Sesudah itu, catatan Juventus boleh dibilang setali tiga uang dengan kisah singkat "kegemilangan" De Ligt di Liga Champions yang cuma berakhir sebagai hampir juara. Lima kali tampil di final Liga Champions dalam kurun waktu 23 tahun terakhir, lima kali pula Juventus cuma menjadi runner-up.
Baca juga: De Ligt sudah kepincut Juve sebelum diajak Ronaldo
Baca juga: Celtic lolos ke babak kualifikasi kedua Liga Champions
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Ada tiga kompetisi yang kami ikuti, yakni Liga Italia, Piala Italia dan Liga Champions, mungkin empat dengan Piala Super Italia, dan kami ingin memenangi semuanya," tegas De Ligt dalam jumpa pers pengenalannya dilansir AFP, Jumat malam WIB.
De Ligt menegaskan penting bagi tim sekelas Juventus untuk menjuarai Liga Champions.
"Saya pikir itu yang terpenting...klub sekelas Juventus ingin menjuarainya, dan hal itu tentu tak berubah musim ini," katanya.
Baca juga: Resmi bergabung Juventus, De Ligt jadi bek termahal di dunia
De Ligt musim lalu hampir menutup dengan manis kisah kejutan bersama Ajax ketika menyingkirkan Juventus dan Real Madrid menuju semifinal Liga Champions.
Sayangnya, kisahnya berakhir tragis karena disingkirkan Tottenham Hotspur pada menit-menit akhir.
Ironisnya, Juventus meski sudah dua kali menjuarai Liga Champions namun terakhir kali mereka memuncaki Eropa adalah pada 1996, tiga tahun sebelum De Ligt lahir.
Sesudah itu, catatan Juventus boleh dibilang setali tiga uang dengan kisah singkat "kegemilangan" De Ligt di Liga Champions yang cuma berakhir sebagai hampir juara. Lima kali tampil di final Liga Champions dalam kurun waktu 23 tahun terakhir, lima kali pula Juventus cuma menjadi runner-up.
Baca juga: De Ligt sudah kepincut Juve sebelum diajak Ronaldo
Baca juga: Celtic lolos ke babak kualifikasi kedua Liga Champions
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019