Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Bupati Gorontalo David Bobihoe Akib berharap agar Pemerintahan Indonesia baru di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Joko Widodo mampu mempertahankan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
"Program pemberdayaan masyarakat di kabupaten ini sangat berhasil, sebab mampu mendorong produktivitas perekonomian sehingga meningkatkan kesejahteraan keluarga," katanya saat meresmikan sejumlah kegiatan fisik yang merupakan kegiatan PNPM di Kecamatan Tibawa, Rabu.
Akan berakhirnya kegiatan PNPM pada tahun 2014i, diharapkan tidak langsung dihentikan begitu saja, sebab banyak kegiatan produktif yang layak dijalankan melalui pengelolaan dana segar tersebut, yang terbukti besar manfaatnya dirasakan masyarakat, katanya.
Untuk mengantisipasi akan berakhirnya kegiatan PNPM, ia mengakui telah melakukan penghitungan yang matang melalui instansi Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM), untuk menaikkan anggaran dana desa dari Rp100 juta menjadi Rp300 juta per desa di tahun anggaran 2015.
Alasannya, kata bupati, anggaran yang akan dikucurkan melalui APBN ke seluruh desa tahun 2015 sebesar Rp70 juta sangatlah kecil, padahal kegiatan di desa sangat besar.
"Mulai dari kegiatan peningkatan kapasitas aparatur hingga kegiatan fisik yang sangat dibutuhkan masyarakat di setiap desa," ujarnya.
Padahal mayoritas masyarakat bermukim di desa, sehingga pengembangan wilayah tersebut harus terfokus dan berkesinambungan ditunjang dengan program-program produktif unggulan.
Olehnya, pemerintah daerah berharap penuh agar kegiatan PNPM tetap berkelanjutan, meski namanya berubah namun substansinya jangan sampai berubah.
Ia mencontohkan keberhasilan kegiatan PNPM di Kecamatan Tibawa yangsejak tahun anggaran 2007 hingga saat ini, telah menyedot anggaran mencapai Rp22 miliar dan tahun 2014 ini sebesar Rp5,2 miliar.
"Namun dampaknya sangat dirasakan masyarakat, bahkan angka kemiskinan turun diikuti meningkatnya jumlah pelaku usaha kecil dan menengah," ujarnya.
Sebagian anggaran tersebut, yaitu 25 persen berhasil dikelola para ibu rumah tangga melalui kegiatan produktif untuk meningkatkan ketahanan keluarga.
Sesuai data yang diperoleh, katanya, sebanyak 3.450 ibu rumah tangga telah menerima bantuan dana bergulir melalui kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPKP).
Artinya, dari total penduduk di kecamatan ini sebanyak 41 ribu, 10 ribu rumah tangga telah berhasil meningkatkan kesejahteraannya melalui kegiatan ekonomi produktif.
Sehingga bupati mengaku, sangat sulit menghapus kegiatan PNPM yang manfaatnya sangat besar untuk menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan produktif yang berhasil dilakukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
"Program pemberdayaan masyarakat di kabupaten ini sangat berhasil, sebab mampu mendorong produktivitas perekonomian sehingga meningkatkan kesejahteraan keluarga," katanya saat meresmikan sejumlah kegiatan fisik yang merupakan kegiatan PNPM di Kecamatan Tibawa, Rabu.
Akan berakhirnya kegiatan PNPM pada tahun 2014i, diharapkan tidak langsung dihentikan begitu saja, sebab banyak kegiatan produktif yang layak dijalankan melalui pengelolaan dana segar tersebut, yang terbukti besar manfaatnya dirasakan masyarakat, katanya.
Untuk mengantisipasi akan berakhirnya kegiatan PNPM, ia mengakui telah melakukan penghitungan yang matang melalui instansi Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM), untuk menaikkan anggaran dana desa dari Rp100 juta menjadi Rp300 juta per desa di tahun anggaran 2015.
Alasannya, kata bupati, anggaran yang akan dikucurkan melalui APBN ke seluruh desa tahun 2015 sebesar Rp70 juta sangatlah kecil, padahal kegiatan di desa sangat besar.
"Mulai dari kegiatan peningkatan kapasitas aparatur hingga kegiatan fisik yang sangat dibutuhkan masyarakat di setiap desa," ujarnya.
Padahal mayoritas masyarakat bermukim di desa, sehingga pengembangan wilayah tersebut harus terfokus dan berkesinambungan ditunjang dengan program-program produktif unggulan.
Olehnya, pemerintah daerah berharap penuh agar kegiatan PNPM tetap berkelanjutan, meski namanya berubah namun substansinya jangan sampai berubah.
Ia mencontohkan keberhasilan kegiatan PNPM di Kecamatan Tibawa yangsejak tahun anggaran 2007 hingga saat ini, telah menyedot anggaran mencapai Rp22 miliar dan tahun 2014 ini sebesar Rp5,2 miliar.
"Namun dampaknya sangat dirasakan masyarakat, bahkan angka kemiskinan turun diikuti meningkatnya jumlah pelaku usaha kecil dan menengah," ujarnya.
Sebagian anggaran tersebut, yaitu 25 persen berhasil dikelola para ibu rumah tangga melalui kegiatan produktif untuk meningkatkan ketahanan keluarga.
Sesuai data yang diperoleh, katanya, sebanyak 3.450 ibu rumah tangga telah menerima bantuan dana bergulir melalui kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPKP).
Artinya, dari total penduduk di kecamatan ini sebanyak 41 ribu, 10 ribu rumah tangga telah berhasil meningkatkan kesejahteraannya melalui kegiatan ekonomi produktif.
Sehingga bupati mengaku, sangat sulit menghapus kegiatan PNPM yang manfaatnya sangat besar untuk menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan produktif yang berhasil dilakukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014