Ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, sekembali dari merebut gelar juara dunia di Swiss, kini akan fokus untuk bisa lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo.
Ahsan/Hendra yang menjadi unggulan keempat mengalahkan unggulan ke-12 asal Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dalam pertarungan tiga gim 25-23, 9-21, 21-15.
Dengan kemenangan atas pasangan Jepang itu, Ahsan/Hendra, yang juga juara All England 2019, semakin mantap bertengger di sebagai ganda putra peringkat dua dunia.
Berkaca dari performa gemilang mereka tahun ini, Hendra, dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Selasa malam, berharap masih bisa berjuang bersama Ahsan untuk menuju Olimpiade.
Keduanya sempat berpisah setelah hasil jeblok di Olimpiade 2016 di Rio de Jainero.
"Maunya tetap di situ. Persiapan belum, masih lama. Saya ingin lolos dulu," kata Hendra soal berjuang ke Olimpiade dengan Ahsan.
Dengan gelar juara di Basel, Hendra menyamai rekor empat medali emas yang diraih Cai Yun dan Fu Haifeng asal China sebagai sebagai atlet terbanyak yang memperoleh gelar juara dunia ganda putra. Salah satu medali emas Hendra diraih ketika berpasangan dengan Markis Kido pada 2007
Sedangkan Ahsan baru tiga gelar, yang semuanya diraih bersama Hendra (2013, 2015 dan 2019).
Ini juga menjadi pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, sejak Cai dan Fu pada 2009, juara All England meraih gelar di Kejuaraan Dunia pada tahun yang sama.
"Perjalanan saya rasa masih panjang. Yang muda-muda juga pasti tidak mau kalah. Kita persiapkan untuk itu," kata Ahsan soal Olimpiade.
Manajer tim bulu tangkis Indonesia Susy Susanti mengatakan sektor ganda putra menjadi keunggulan tim Indonesia saat ini dengan tiga pasangan dengan ranking atas dunia; Kevin Sanjaya Sukamulya/Marcus Fernaldi Gideon (1), Hendra/Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (6).
"Kita berharap sampai penutupan pendaftaran Olimpiade mereka ada di delapan besar sehingga akan lebih memudahkan tim Indonesia untuk tidak hanya meloloskan mereka tapi juga menguntungkan di proses seeding," kata Susy.
"Tentunya kita semua memberi kesempatan dan tanggung jawab kepada masing-masing. Biar lah mereka bersaing."
Strategi tim bulu tangkis saat ini adalah mempertahankan peringkat dengan mengumpulkan poin dari berbagai turnamen termasuk final super series di Guangzhou, China, Desember nanti.
"Jangan sampai tersalip. Kita akan memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya untuk mengamankan posisi mereka," kata Susy.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Ahsan/Hendra yang menjadi unggulan keempat mengalahkan unggulan ke-12 asal Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dalam pertarungan tiga gim 25-23, 9-21, 21-15.
Dengan kemenangan atas pasangan Jepang itu, Ahsan/Hendra, yang juga juara All England 2019, semakin mantap bertengger di sebagai ganda putra peringkat dua dunia.
Berkaca dari performa gemilang mereka tahun ini, Hendra, dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Selasa malam, berharap masih bisa berjuang bersama Ahsan untuk menuju Olimpiade.
Keduanya sempat berpisah setelah hasil jeblok di Olimpiade 2016 di Rio de Jainero.
"Maunya tetap di situ. Persiapan belum, masih lama. Saya ingin lolos dulu," kata Hendra soal berjuang ke Olimpiade dengan Ahsan.
Dengan gelar juara di Basel, Hendra menyamai rekor empat medali emas yang diraih Cai Yun dan Fu Haifeng asal China sebagai sebagai atlet terbanyak yang memperoleh gelar juara dunia ganda putra. Salah satu medali emas Hendra diraih ketika berpasangan dengan Markis Kido pada 2007
Sedangkan Ahsan baru tiga gelar, yang semuanya diraih bersama Hendra (2013, 2015 dan 2019).
Ini juga menjadi pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, sejak Cai dan Fu pada 2009, juara All England meraih gelar di Kejuaraan Dunia pada tahun yang sama.
"Perjalanan saya rasa masih panjang. Yang muda-muda juga pasti tidak mau kalah. Kita persiapkan untuk itu," kata Ahsan soal Olimpiade.
Manajer tim bulu tangkis Indonesia Susy Susanti mengatakan sektor ganda putra menjadi keunggulan tim Indonesia saat ini dengan tiga pasangan dengan ranking atas dunia; Kevin Sanjaya Sukamulya/Marcus Fernaldi Gideon (1), Hendra/Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (6).
"Kita berharap sampai penutupan pendaftaran Olimpiade mereka ada di delapan besar sehingga akan lebih memudahkan tim Indonesia untuk tidak hanya meloloskan mereka tapi juga menguntungkan di proses seeding," kata Susy.
"Tentunya kita semua memberi kesempatan dan tanggung jawab kepada masing-masing. Biar lah mereka bersaing."
Strategi tim bulu tangkis saat ini adalah mempertahankan peringkat dengan mengumpulkan poin dari berbagai turnamen termasuk final super series di Guangzhou, China, Desember nanti.
"Jangan sampai tersalip. Kita akan memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya untuk mengamankan posisi mereka," kata Susy.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019