Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Harga sayuran seperti tomat di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Gorontalo Utara, anjlok hingga mencapai Rp2.000-Rp3.000 per kilogram (kg).

Salah seorang penjual tomat di pasar tradisional Moluo, Kecamatan Kwandang, Rian Hasan, Senin, mengaku alami kerugian besar akibat anjloknya harga akibat banyaknya pasokan yang masuk di wilayah ini.

"Jujur, saya sesalkan turunnya harga tomat ini secara drastis," ungkap Rian.

Pasalnya, ia masih memiliki stok yang dibeli seharga Rp4.000 per kg, namun kini harga anjlok bahkan jumlah pembeli sangat sedikit dibanding sebelumnya.

Rian mengaku, setiap hari pasar berlangsung mampu menjual paling sedikit empat kas tomat, kini ia harus bersabar hanya bisa menjual rata-rata dua kas saja.

"Beruntung tomat jenis apel tidak gampang busuk, sehingga masih bisa dijual lagi," ujarnya.

Sebelumnya, harga tomat bertahan pada kisaran harga Rp7.000-Rp8.000 per kg dan turun menjadi Rp5.000-Rp6.000 per kg, namun kini harga tomat anjlok dan diperkirakan akan bertahan hingga awal November nanti.

Tidak hanya itu, harga bawang merah juga mengalami penurunan drastis dari Rp24.000 per kg menjadi Rp20.000 per kg.

Seperti halnya harga bawang putih yang juga turun menjadi Rp20.000 per kg dari kisaran harga Rp24.000-Rp25.000 per kg.

Namun kenaikan harga terjadi pada komoditi cabai rawit yang mulai merangkak naik dari Rp15.000 per kg kini menjadi Rp25.000 per kg.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Gorontalo Utara, Muchtar Adam, mengaku terus memantau ketersediaan bahan pokok termasuk rempah-rempah di 18 pasar tradisional daerah ini.

"Sejauh ini, pasokan bahan pokok dan rempah-rempah ke daerah ini cukup aman dan dipastikan akan stabil hingga Desember nanti," ujarnya.

Bahkan untuk pasokan beras, tergolong aman meski musim kemarau sedang melanda daerah ini, namun harga bahan makanan utama tersebut tetap berada di kisaran Rp6.000-Rp7.500 per liter.

Menurutnya, penurunan harga pada beberapa komoditas pangan dinilai wajar apalagi daerah ini dikenal konsumtif sebab rata-rata memasok bahan pangan dari kabupaten tetangga di Provinsi Gorontalo maupun di beberapa provinsi di Sulawesi, diantaranya dari Sulawesi Utara dan Selatan. 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014