Jakarta, (ANTARA/gohitzz) - Konflik antara Indonesia dan Malaysia yang terjadi beberapa waktu lalu, tidak membuat Siti Nurhaliza untuk menghentikan kariernya di sini. Malah menurutnya, dengan musik segalanya bisa bersatu.
Siti mengatakan, musik adalah hal yang hebat dan indah. Jika sampai ternoda karena adanya konflik kedua negara, akan sangat disayangkan.
"Bagi saya, janganlah kita melihat perbedaan. Tapi persamaannya saja. Musik itu terlalu indah dan hebat. Karena dengan musik, banyak yang bisa diberikan dan dipersembahkan. Musik bisa bikin kita enjoy," ungkap Siti di Artotel, Jakarta, belum lama ini.
Siti juga mengaku, tidak pernah mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan karena konflik tersebut. Bahkan, sepanjang perjalanan kariernya, dia selalu diterima dengan baik.
"Alhamdullilah sepanjang Siti ke Indonesia, para penikmat menerima Siti. Siti begitu bersyukur bisa diterima di Indonesia dengan apa adanya," ucap dia.
Siti melanjutkan, "Isu-isu tentang budaya itu, artinya bahwa kita sama, serumpun, kakak-beradik, tapi lain bapak dan ibu. Kita lihat pada persamaan, jangan perbedaan,".
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Siti mengatakan, musik adalah hal yang hebat dan indah. Jika sampai ternoda karena adanya konflik kedua negara, akan sangat disayangkan.
"Bagi saya, janganlah kita melihat perbedaan. Tapi persamaannya saja. Musik itu terlalu indah dan hebat. Karena dengan musik, banyak yang bisa diberikan dan dipersembahkan. Musik bisa bikin kita enjoy," ungkap Siti di Artotel, Jakarta, belum lama ini.
Siti juga mengaku, tidak pernah mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan karena konflik tersebut. Bahkan, sepanjang perjalanan kariernya, dia selalu diterima dengan baik.
"Alhamdullilah sepanjang Siti ke Indonesia, para penikmat menerima Siti. Siti begitu bersyukur bisa diterima di Indonesia dengan apa adanya," ucap dia.
Siti melanjutkan, "Isu-isu tentang budaya itu, artinya bahwa kita sama, serumpun, kakak-beradik, tapi lain bapak dan ibu. Kita lihat pada persamaan, jangan perbedaan,".
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014