Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Musim kemarau yang melanda wilayah Gorontalo sejak 4 bulan terakhir, menyebab harga beras untuk semua jenis mengalami kenaikkan jik dibandingkan bulan lalu.

Omi Hasan, salah seorang pedagang beras di Kabupaten Gorontalo, Jumat, mengatakan bulan lalu harga komoditas yang menjadi salah satu bahan kebutuhan pokok masyarakat tersebut, masih normal yakni berkisar antara Rp380 ribu hingga Rp400 ribu perkarung.

Namun sejak dua pekan terakhir, harga beras untuk jenis IR 46, Yenti, Membramo, Ciheran, pandan Wangi serta Cemelati mengalami kenaikkan, yakni berkisar antara Rp425 ribu hingga Rp440 ribu perkarung.

"Harga masih normal itu diakibatkan karena sejumlah wilayah di Kabupaten Gorontalo baru selesai panen," kata Omi.

Menurut dia, kenaikkan harga beras tersebut akan semakin mengalami kenaikkan jika kemarau terus terjadi di wilayah Gorontalo, sebab ada daerah yang belum melaksanakan penanaman arel persawahan karena kekurangan air.

Selain itu, untuk wilayah Kabupaten Bone Bolango dan Pohuwato, yang sudah sejak 2 bulan mengadakan penanaman sawah, diperkirakan hasil panen untuk musim tanam kali ini produksi mengalami penurunan.

Kai Mohamad salah seorang pedagang beras di pasar sentral Kota Gorontalo mengakui, bahwa mulai terjadi kenaikkan harga beras sejak beberapa hari terakhir ini, baik ditingkat petani maupun yang didatangkan dari luar daerah Gorontalo.

Dia menjelaskan, saat ini suplai beras yang didatangkan dari luar daerah seperti Manado, Minahasa, Palu, Luwuk, serta Makasar , selain jumlahnya mengalami penurunan juga harga mulai naik.

"Kami mendapat harga dari pedagang beras antar pulau, mulai naik dan jumlah stok turun," kata Kai.

Pewarta: M.Fachry Said

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014