Mahasiswa Diploma IV Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kendari, Sulawesi Tenggara memamerkan produk olahan berbahan dasar ulat sagu menjadi makanan pada ajang Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39.

"HPS ke-39 tahun 2019 yang diselenggarakan di Kota Kendari merupakan kesempatan tepat bagi kami (mahasiswa gizi Politeknik Kesehatan Kendari) untuk memperkenalkan makanan yang diolah dari bahan dasar ulat sagu," kata mahasiswa jurusan Gizi Politeknik Kendari, Rahmat Mulyadin, Jumat.

Makan yang diolah dari bahan dasar ulat sagu tersebut diproduksi mahasiswa pada laboratorium Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kendari menjadi berbagai jenis produk pangan, diantaranya biskuit dan abon.

Berdasarkan uji laboratorium dinyatakan bahwa produk biskuit berbahan baku ulat sagu memiliki banyak manfaat, khususnya pada tumbuh kembang anak.

"Kami telah melakukan pengujian selama 4 minggu untuk mengamati tumbuh kembang anak. Biskuit ini bermanfaat untuk mencegah stunting pada anak karena memiliki protein yang tinggi", ucapnya.
Dosen dan mahasiswa duta Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kendari (Foto ANTARA/Sarjono)


Selain itu, Politeknik Kesehatan Kendari juga memamerkan berbagai produk makanan yang telah dikemas, diantaranya Jagung Kuning Sagu (Jakusa), Biskuit Teri Kelor, Bismut Crispy, Roti sagu, dan donat talas.

Ia menambahkan semua produk makanan yang dipamerkan aman untuk dikonsumsi karena telah melalui proses uji laboratorium.

"Seluruh produk telah melalui uji laboratorium untuk mengetahui kandungan air dan kandungan gizi, sehingga produk ini aman dikonsumsi bahkan bermanfaat", ujarnya lagi. .

Makanan berbahan baku ulat sagu yang dipamerkan jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kendari di salah satu hotel menarik perhatian pengunjung, bahkan mereka antusias untuk mencicipi olahan menarik tersebut.

Pewarta: Sarjono

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019