Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pembenahan iklim berusaha akan terus dilakukan seiring dengan momentum membaiknya realisasi investasi.
Airlangga di Jakarta, Jumat, mengatakan pembenahan yang dilakukan antara lain dengan mendorong pengembangan sumber daya manusia serta pembangunan infrastruktur.
"Infrastruktur ini akan mendorong ekosistem investasi karena dengan biaya logistik turun maka kita akan semakin kompetitif," ujarnya.
Selain itu, evaluasi menyeluruh ikut diupayakan dalam sistem layanan integrasi elektronik (OSS) dan sistem promosi investasi agar industri makin tumbuh positif.
"Kemudahan-kemudahan ini diharapkan dapat membantu start up, terkhusus perusahaan UMKM berbasis risk based, mudah dalam melakukan registrasi," kata Airlangga.
Ia menyakini berbagai upaya pembenahan iklim investasi ini akan memperbaiki peringkat kemudahan berusaha Indonesia (EoDB) yang dalam rilis terbaru masih berada pada peringkat 73.
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi triwulan III-2019 mencapai Rp205,7 triliun, naik 18,4 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp173,8 triliun.
Realisasi investasi triwulan III-2019 itu mencakup realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp100,7 triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp105 triliun.
Dari sebaran sektor, lima teratas investasi berasal dari sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; konstruksi; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta tanaman pangan, perkebunan dan peternakan.
Sementara itu, berdasarkan wilayah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau dan Jawa Tengah berada di lima lokasi teratas realisasi investasi hingga akhir September 2019.
Lima negara asal investasi asing pada triwulan III-2019 yakni Singapura (1,9 miliar dolar AS), Belanda (1,4 miliar dolar AS), Tiongkok (1 miliar dolar AS), Jepang (0,9 miliar dolar AS), dan Hong Kong (0,4 miliar dolar AS).
Secara kumulatif, total realisasi sepanjang Januari-September 2019 sudah mencapai Rp601,3 triliun atau mencapai 75,9 persen dari target realisasi investasi sebesar Rp792 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Airlangga di Jakarta, Jumat, mengatakan pembenahan yang dilakukan antara lain dengan mendorong pengembangan sumber daya manusia serta pembangunan infrastruktur.
"Infrastruktur ini akan mendorong ekosistem investasi karena dengan biaya logistik turun maka kita akan semakin kompetitif," ujarnya.
Selain itu, evaluasi menyeluruh ikut diupayakan dalam sistem layanan integrasi elektronik (OSS) dan sistem promosi investasi agar industri makin tumbuh positif.
"Kemudahan-kemudahan ini diharapkan dapat membantu start up, terkhusus perusahaan UMKM berbasis risk based, mudah dalam melakukan registrasi," kata Airlangga.
Ia menyakini berbagai upaya pembenahan iklim investasi ini akan memperbaiki peringkat kemudahan berusaha Indonesia (EoDB) yang dalam rilis terbaru masih berada pada peringkat 73.
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi triwulan III-2019 mencapai Rp205,7 triliun, naik 18,4 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp173,8 triliun.
Realisasi investasi triwulan III-2019 itu mencakup realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp100,7 triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp105 triliun.
Dari sebaran sektor, lima teratas investasi berasal dari sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; konstruksi; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta tanaman pangan, perkebunan dan peternakan.
Sementara itu, berdasarkan wilayah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau dan Jawa Tengah berada di lima lokasi teratas realisasi investasi hingga akhir September 2019.
Lima negara asal investasi asing pada triwulan III-2019 yakni Singapura (1,9 miliar dolar AS), Belanda (1,4 miliar dolar AS), Tiongkok (1 miliar dolar AS), Jepang (0,9 miliar dolar AS), dan Hong Kong (0,4 miliar dolar AS).
Secara kumulatif, total realisasi sepanjang Januari-September 2019 sudah mencapai Rp601,3 triliun atau mencapai 75,9 persen dari target realisasi investasi sebesar Rp792 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019