Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah sebesar 21 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.036 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.015 per dolar AS.

Ekonom sudah memprediksikan sebelumnya bahwa rupiah yang ditransaksikan awal pekan ini berpotensi melemah seiring pelemahan mata uang kuat Asia.

"Senin pagi ini mata uang kuat Asia yen dan dolar Hong Kong dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini setelah beberapa hari terakhir menguat," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih.

Dari domestik, inflasi Oktober 2019 tercatat 0,02 persen (mom) atau 3,13 perseen (yoy). Secara kumulatif, dari Januari sampai Oktober tercatat 2,22 persen (ytd).

"Tersisa dua bulan hingga akhir tahun 2019, tampaknya infasi masih terjaga di bawah 3,3 persen walaupun pada dua bulan terakhir biasanya inflasi cukup tinggi," ujar Lana.

Dari eksternal, Arab Saudi mensinyalkan untuk menyetujui penawaran saham ke publik (IPO) Aramco.

Kemungkinan Aramco akan menjual 1-2 persen sahamnya kepada publik dengan nilai 20 miliar dolar AS sampai 40 miliar dolar AS. Per September, penerimaan bersih Aramco mencapai 68 miliar dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019