Roma (ANTARA GORONTALO) - Polisi Italia, Jumat, menempatkan 12 dokter anak
dalam tahanan rumah karena diduga menerima hadiah mahal dari produsen
susu bayi guna mempromosikan susu formula sebagai pengganti air susu ibu
(ASI).
Polisi telah menyelidiki sebuah "praktek yang lazim dan meluas" di mana dokter anak "meresepkan susu bayi formula kepada bayi yang baru lahir dengan imbalan suap dalam bentuk hadiah mahal dan liburan yang mewah," kata sebuah pernyataan, lapor Reuters.
Dua dari para dokter yang ditempatkan dalam tahanan rumah adalah kepala dokter anak di rumah sakit, kata pernyataan itu. Lima tenaga penjualan untuk tiga perusahaan yang berbeda dan satu eksekutif juga ditempatkan dalam tahanan rumah, kata polisi, tanpa menyebutkan nama-nama mereka.
Para tenaga penjual itu "menghubungi para dokter anak untuk mendesak mereka guna meresepkan susu bayi formula kepada bayi yang baru lahir, yang bertentangan dengan pendapat ilmiah akan kebutuhan untuk mempromosikan pemberian air susu ibu", kata pernyataan polisi.
Kapten polisi Carabinieri Gennaro Riccardi mengatakan bahwa para tenaga penjual itu akan membagikan "ratusan ribu euro" dalam bentuk hadiah kepada para dokter yang bekerja pada sistem kesehatan yang dikelola negara jika angka penjualan di tingkat lokal tinggi.
Hadiah-hadiah itu antara lain berupa iPhone, komputer Apple, pendingin ruangan, televisi, perjalanan ke India, Amerika Serikat, Paris, London dan Istanbul dan pesiar dengan kapal pesiar mewah, kata Riccardi.
"Tidak ada kata yang tepat yang dapat mewakili skala dari tindakan ini," kata Menteri Kesehatan Beatrice Lorenzin dalam sebuah pernyataan.
Dokter menentang "pendapat ilmiah dan imbauan dari kementerian kesehatan serta meyakinkan pada ibu guna menggantikan air susu ibu dengan susu formula".
Menurut penyelidikan, manajemen DMF Dietetic Metabolic Food, sebuah perusahaan Italia yang berkantor di dekat Milan, terlibat langsung dalam sistem imbalan itu, kata Riccardi.
Seorang tenaga penjualan untuk Mellin yang berkantor di Milan termasuk di antara yang ditangkap, tetapi dalam kasus Mellin dan perusahaan lain masih belum jelas apakah tenaga penjualan itu bertindak sendiri-sendiri atau dengan pengetahuan manajemen mereka, kata Riccardi.
Seorang pegawai DMF kepada Reuters melalui telepon mengatakan bahwa manajer perusahaan "berada di luar kantor, sibuk" dan tidak ada orang lain yang tersedia untuk berkomentar. Dalam sebuah pernyataan, Mellin mengatakan tidak memberikan komentar dan mereka akan bekerja sama dengan pihak berwenang.
Dua puluh enam perintah pencarian dan penyitaan yang berhubungan dengan kasus ini sedang dilakukan di empat wilayah Italia.
"Kami masih mencoba untuk mengetahui skala masalah ini," kata Riccardi. (G003)
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Polisi telah menyelidiki sebuah "praktek yang lazim dan meluas" di mana dokter anak "meresepkan susu bayi formula kepada bayi yang baru lahir dengan imbalan suap dalam bentuk hadiah mahal dan liburan yang mewah," kata sebuah pernyataan, lapor Reuters.
Dua dari para dokter yang ditempatkan dalam tahanan rumah adalah kepala dokter anak di rumah sakit, kata pernyataan itu. Lima tenaga penjualan untuk tiga perusahaan yang berbeda dan satu eksekutif juga ditempatkan dalam tahanan rumah, kata polisi, tanpa menyebutkan nama-nama mereka.
Para tenaga penjual itu "menghubungi para dokter anak untuk mendesak mereka guna meresepkan susu bayi formula kepada bayi yang baru lahir, yang bertentangan dengan pendapat ilmiah akan kebutuhan untuk mempromosikan pemberian air susu ibu", kata pernyataan polisi.
Kapten polisi Carabinieri Gennaro Riccardi mengatakan bahwa para tenaga penjual itu akan membagikan "ratusan ribu euro" dalam bentuk hadiah kepada para dokter yang bekerja pada sistem kesehatan yang dikelola negara jika angka penjualan di tingkat lokal tinggi.
Hadiah-hadiah itu antara lain berupa iPhone, komputer Apple, pendingin ruangan, televisi, perjalanan ke India, Amerika Serikat, Paris, London dan Istanbul dan pesiar dengan kapal pesiar mewah, kata Riccardi.
"Tidak ada kata yang tepat yang dapat mewakili skala dari tindakan ini," kata Menteri Kesehatan Beatrice Lorenzin dalam sebuah pernyataan.
Dokter menentang "pendapat ilmiah dan imbauan dari kementerian kesehatan serta meyakinkan pada ibu guna menggantikan air susu ibu dengan susu formula".
Menurut penyelidikan, manajemen DMF Dietetic Metabolic Food, sebuah perusahaan Italia yang berkantor di dekat Milan, terlibat langsung dalam sistem imbalan itu, kata Riccardi.
Seorang tenaga penjualan untuk Mellin yang berkantor di Milan termasuk di antara yang ditangkap, tetapi dalam kasus Mellin dan perusahaan lain masih belum jelas apakah tenaga penjualan itu bertindak sendiri-sendiri atau dengan pengetahuan manajemen mereka, kata Riccardi.
Seorang pegawai DMF kepada Reuters melalui telepon mengatakan bahwa manajer perusahaan "berada di luar kantor, sibuk" dan tidak ada orang lain yang tersedia untuk berkomentar. Dalam sebuah pernyataan, Mellin mengatakan tidak memberikan komentar dan mereka akan bekerja sama dengan pihak berwenang.
Dua puluh enam perintah pencarian dan penyitaan yang berhubungan dengan kasus ini sedang dilakukan di empat wilayah Italia.
"Kami masih mencoba untuk mengetahui skala masalah ini," kata Riccardi. (G003)
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014