Pebalap Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo membuktikan diri sebagai pesaing serius MotoGP setelah mengakhiri mengakhiri musim debutnya dengan merebut podium Grand Prix Valencia, Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu.
Dari seri pamungkas, pebalap asal Prancis itu menikmati podium ketujuhnya sebagai rookie tim satelit Yamaha setelah finis runner-up ketika Marc Marquez masih terlalu kuat bersama Honda.
Quartararo pun menjadi pebalap tim independen terbaik serta bercokol di peringkat lima klasemen umum pebalap.
"Siapa yang menyangka jika di akhir musim ini kami meraih enam pole position dan tujuh podium. Saya rasa tak ada. Jadi saya tak bisa meminta yang lebih dari ini," kata pebalap berusia 20 tahun itu seperti dilansir laman resmi MotoGP.
Quartararo naik kasta ke kelas premier setelah mengakhiri musim Moto2 tahun lalu di peringkat ke-10.
Tak diunggulkan di awal musim, Quartararo hanya butuh empat balapan pertama membuat kejutan pertamanya musim ini setelah merebut pole position di Jerez. Tercatat 13 kali dia start dari baris terdepan, enam di antaranya dari pole.
"Itu hasil kerja keras dari tim dan saya pribadi mendedikasikan diri sepanjang tahun ini untuk karir saya, mengambil kesempatan ini karena setiap orang bilang jika saya tak pantas mendapat bangku di MotoGP ini.
"Saya ingin membuktikan jika mereka salah, tak bisa dipercaya bisa finis musim ini dengan cara seperti ini."
Namun pebalap yang disebut oleh Marquez sebagai calon rival utamanya musim depan itu belum mampu mengemas kemenangan di tahun debutnya di MotoGP.
Rookie terbaik 2019 itu dua kali nyaris juara, yaitu di San Marino dan Buriram, jika saja Marquez tak menghadangnya dengan duel sengit di lap terakhir.
"Terima kasih kepada setiap orang yang membantu kami melewati musim ini karena ini tak mudah. Saya menantikan tahun depan karena kami akan tampil lebih kuat," pungkasnya.
Petronas Yamaha SRT juga meraih gelar tim independen terbaik musim ini mengalahkan Pramac Racing.
Usai seri pamungkas musim ini, tes pramusim selama dua hari akan digelar pada Selasa dan Rabu pekan depan di Valencia untuk mengawali musim 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Dari seri pamungkas, pebalap asal Prancis itu menikmati podium ketujuhnya sebagai rookie tim satelit Yamaha setelah finis runner-up ketika Marc Marquez masih terlalu kuat bersama Honda.
Quartararo pun menjadi pebalap tim independen terbaik serta bercokol di peringkat lima klasemen umum pebalap.
"Siapa yang menyangka jika di akhir musim ini kami meraih enam pole position dan tujuh podium. Saya rasa tak ada. Jadi saya tak bisa meminta yang lebih dari ini," kata pebalap berusia 20 tahun itu seperti dilansir laman resmi MotoGP.
Quartararo naik kasta ke kelas premier setelah mengakhiri musim Moto2 tahun lalu di peringkat ke-10.
Tak diunggulkan di awal musim, Quartararo hanya butuh empat balapan pertama membuat kejutan pertamanya musim ini setelah merebut pole position di Jerez. Tercatat 13 kali dia start dari baris terdepan, enam di antaranya dari pole.
"Itu hasil kerja keras dari tim dan saya pribadi mendedikasikan diri sepanjang tahun ini untuk karir saya, mengambil kesempatan ini karena setiap orang bilang jika saya tak pantas mendapat bangku di MotoGP ini.
"Saya ingin membuktikan jika mereka salah, tak bisa dipercaya bisa finis musim ini dengan cara seperti ini."
Namun pebalap yang disebut oleh Marquez sebagai calon rival utamanya musim depan itu belum mampu mengemas kemenangan di tahun debutnya di MotoGP.
Rookie terbaik 2019 itu dua kali nyaris juara, yaitu di San Marino dan Buriram, jika saja Marquez tak menghadangnya dengan duel sengit di lap terakhir.
"Terima kasih kepada setiap orang yang membantu kami melewati musim ini karena ini tak mudah. Saya menantikan tahun depan karena kami akan tampil lebih kuat," pungkasnya.
Petronas Yamaha SRT juga meraih gelar tim independen terbaik musim ini mengalahkan Pramac Racing.
Usai seri pamungkas musim ini, tes pramusim selama dua hari akan digelar pada Selasa dan Rabu pekan depan di Valencia untuk mengawali musim 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019