Bank Mandiri mengharapkan target sebanyak 1.000 agen layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking) di tahun 2019 dapat tercapai, karena tingginya minat warga yang ingin berpartisipasi.

"Hampir memasuki penghujung tahun 2019 ini, minat warga di Sulut dan Gorontalo untuk menjadi agen branchless banking cukup tinggi," kata Kepala Wilayah Bank Mandiri Manado Tommy Leong di Manado, Kamis.

Tommy mengatakan pihaknya melihat tingginya animo ini dari jumlah agen yang tercatat hingga November 2019 telah mencapai 963 agen, dari target 1.000 agen.

Bank Mandiri, kata dia, terus membuka kesempatan bagi warga di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo menjadi untuk agen branchless banking

"Siapa saja bisa menjadi agen branchless banking, apalagi yang tinggal di desa hingga pelosok," ujar Leong.

Ia menambahkan menjadi agen branchless banking tidak dipungut biaya dan syaratnya mudah, yakni cukup KTP, surat keterangan usaha, memiliki rekening Bank Mandiri, serta NPWP.

Jika semua sudah lengkap, kata Tommy, prosesnya hanya memerlukan 14 hari kerja. Nantinya agen akan mendapat mesin electronic data capture (EDC).

Agen bisa melayani seperti yang dilakukan teller bank sehingga warga di pedesaan tidak perlu lagi keluarkan biaya transportasi untuk ke bank.

Jasa yang ditawarkan agen antara lain melayani pembukaan rekening, menabung, tarik tunai, isi pulsa, bayar BPJS, bayar listrik dan masih banyak lagi.

Keuntungannya, agen akan mendapatkan fee atau komisi dari setiap kali transaksi.

"Agen akan mendapatkan Fee Based Income atau komisi yang diterima setiap kali nasabah melakukan transaksi, fee itu dibebankan kepada nasabah," paparnya.

Biaya yang dibebankan pada nasabah juga sangat ringan seperti transaksi debit Mandiri hanya Rp1.000, setor tunai Rp1.000 bayar BPJS Rp2.500, bayar telkom Rp2.500, bayar tagihan listrik Rp3.500, Indovision Rp2.500, kartu kredit Rp2.500, pulsa semua operator Rp1.500, GoPay Rp1.000.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Manager Micro Banking Cluster Manado 2 Bank Mandiri Area Manado Abdul Kadir Arisaid mengatakan, banyak pelaku usaha seperti warung yang sudah menjadi agen.

Bahkan, menurut dia, sebaran penggunaannya cukup banyak, terutama di daerah Minahasa Selatan, Minahasa Utara dan Gorontalo.

"Tujuannya juga agar masyarakat bisa terbiasa menabung, dan mendekatkan layanan perbankan hingga pelosok," katanya.
 

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019