Suporter tim nasional U-22 Vietnam sengaja menyewa delapan pesawat untuk membawa mereka menyaksikan skuat kesayangannya bertanding di final sepak bola putra SEA Games 2019 kontra Indonesia di Manila, Filipina, Selasa.
"Pesawat-pesawat itu berangkat dari tiga kota di Vietnam yaitu Hanoi, Da Nang dan Ho Chi Minh," ujar salah satu pendukung Vietnam Ngo Minh Tang di Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina.
Minh Tang menyebut, ada sekitar 180 orang pendukung di dalam setiap pesawat.
Mereka tiba di Manila pada Selasa siang dan akan langsung kembali ke Vietnam begitu laga usai.
"Saya sendiri sengaja mengambil libur agar bisa berangkat ke Filipina," tutur Minh Tang.
Menurut dia, besarnya animo masyarakat Vietnam untuk datang langsung ke Filipina semata karena kerinduan medali emas dari sepak bola putra.
Sebab, terakhir kali timnas sepak bola putra Vietnam menjadi yang terbaik di SEA Games adalah pada tahun 1959. Itu merupakan edisi pertama SEA Games ketika masih bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games). Vietnam sendiri saat itu masih disebut Vietnam Selatan.
Rombongan suporter Vietnam sudah memadati dan memerahkan kawasan Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina sejak tiga jam sebelum laga final sepak bola putra SEA Games 2019 dimulai. Pertandingan itu sendiri berlangsung mulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB di Stadion Rizal Memorial, Manila.
Pendukung Vietnam, yang mayoritas tiba di lokasi pertandingan dengan menumpang bus, mengenakan seragam serupa yaitu kaus berwarna merah dengan bintang kuning di tengahnya.
Mereka juga melengkapi diri dengan pernak-pernik seperti bendera, ikat kepala, stiker, alat-alat musik dan lain-lain.
Laga timnas U-22 Indonesia menghadapi Vietnam di final SEA Games 2019 akan menjadi pertemuan keempat kedua tim sepanjang tahun 2019. Sebelumnya, Indonesia dan Vietnam bersua di Piala AFF U-22 2019, Kualifikasi Piala Asia U-23 2019 dan penyisihan Grup B SEA Games 2019.
Di level SEA Games, pertandingan kedua negara di final sepak bola putra menjadi yang pertama sepanjang sejarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Pesawat-pesawat itu berangkat dari tiga kota di Vietnam yaitu Hanoi, Da Nang dan Ho Chi Minh," ujar salah satu pendukung Vietnam Ngo Minh Tang di Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina.
Minh Tang menyebut, ada sekitar 180 orang pendukung di dalam setiap pesawat.
Mereka tiba di Manila pada Selasa siang dan akan langsung kembali ke Vietnam begitu laga usai.
"Saya sendiri sengaja mengambil libur agar bisa berangkat ke Filipina," tutur Minh Tang.
Menurut dia, besarnya animo masyarakat Vietnam untuk datang langsung ke Filipina semata karena kerinduan medali emas dari sepak bola putra.
Sebab, terakhir kali timnas sepak bola putra Vietnam menjadi yang terbaik di SEA Games adalah pada tahun 1959. Itu merupakan edisi pertama SEA Games ketika masih bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games). Vietnam sendiri saat itu masih disebut Vietnam Selatan.
Rombongan suporter Vietnam sudah memadati dan memerahkan kawasan Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina sejak tiga jam sebelum laga final sepak bola putra SEA Games 2019 dimulai. Pertandingan itu sendiri berlangsung mulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB di Stadion Rizal Memorial, Manila.
Pendukung Vietnam, yang mayoritas tiba di lokasi pertandingan dengan menumpang bus, mengenakan seragam serupa yaitu kaus berwarna merah dengan bintang kuning di tengahnya.
Mereka juga melengkapi diri dengan pernak-pernik seperti bendera, ikat kepala, stiker, alat-alat musik dan lain-lain.
Laga timnas U-22 Indonesia menghadapi Vietnam di final SEA Games 2019 akan menjadi pertemuan keempat kedua tim sepanjang tahun 2019. Sebelumnya, Indonesia dan Vietnam bersua di Piala AFF U-22 2019, Kualifikasi Piala Asia U-23 2019 dan penyisihan Grup B SEA Games 2019.
Di level SEA Games, pertandingan kedua negara di final sepak bola putra menjadi yang pertama sepanjang sejarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019