Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) mampu mengembangkan pasar dengan suasana yang menarik atau bebas pemandangan kumuh.
"Kepercayaan yang diberikan bagi setiap Bumdes dalam pengelolaan pasar tradisional yang lebih baik, serta mampu menggerakkan perekonomian rakyat di setiap desa, diyakini mampu terlaksana mengingat rata-rata Bumdes di daerah ini sangat produktif," ujar anggota Komisi II DPRD, Lukum Diko, di Gorontalo, Kamis.
DPRD berharap, Bumdes tidak hanya fokus mengembangkan pasar sebagai sentra ekonomi kerakyatan yang mampu menjadi penyumbang pendapatan asli desa dan daerah.
Namun Bumdes harus mampu mengedepankan penataan pasar yang lebih ramah lingkungan, bebas sampah dan pemandangan kumuh.
Pasar-pasar di daerah ini harus mampu menjadi pasar percontohan dalam pengelolaan pasar tradisional yang nyaman dan aman bagi pedagang serta konsumen.
Tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan pasar tradisional di daerah ini, yaitu para pedagang yang menempati pasar masih berpindah "no maden" mengingat pasar-pasar yang ada pun hanya dibuka mingguan, kecuali pasar Moluo, Kecamatan Kwandang yang dibuka dua kali dalam sepekan yaitu Senin dan Kamis.
Maka untuk mendorong aktivitas perekonomian di setiap pasar tradisional tersebar di 11 kecamatan, Bumdes diharapkan mampu bekerja sama dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membuka peluang pasar bagi mereka, memanfaatkan fasilitas pasar tradisional yang ada.
Sesuai penyampaian Bupati Indra Yasin, kata Lukum, tercatat sekitar 3.746 UKM/IKM tersebar di 123 desa.
Bumdes diharapkan mampu memanfaatkan keberadaan para pelaku UMKM tersebut, untuk menghidupkan aktivitas pasar agar keberlangsungannya menjadi cikal bakal bagi pertumbuhan ekonomi kerakyatan di pasar-pasar tradisional, serta mendorong aktivitas pasar harian.***
Anggota Komisi II DPRD Gorontalo Utara, Lukum Diko. (ANTARA/Susanti Sako)
