Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait rencana pengurangan jam kerja bagi perempuan.
"Saya sepakat dengan gagasan yang disampaikan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, tentang pengurangan jam kerja bagi perempuan baik yang bekerja di lingkungan pemerintahan maupun swasta," ujarnya pada sambutan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan ke-15 tingkat Kabupaten Gorontalo Utara, Selasa.
Meski banyak pro dan kontra tentang gagasan tersebut, namun ia mengaku sangat mendukung penuh adanya program pengurangan jam kerja bagi perempuan.
Agar perempuan yang juga wajib melakoni aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga, bisa optimal khususnya mendidik putra-putrinya di rumah.
Bupati juga beralasan, jika kaum perempuan tidak bisa disamakan dengan kaum laki-laki, sebab sebagai ibu rumah tangga mereka memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam mengurusi keluarganya.
Terutama mendidik putra-putrinya sebagai generasi bangsa yang kuat, cerdas dan berakhlak mulia.
"Sehingga seorang perempuan yang juga meniti karir untuk menambah penghasilan keluarga, layak diberi kelonggaran dengan pengurangan jam kerja," kata bupati.
Tanggapan bupati tersebut diungkapkannya, menyusul adanya pernyataan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla bahwa wanita yang aktif sebagai Pegawai Negeri ataupun swasta, porsi jam kerjanya akan dikurangi karena intinya, wanita punya kewajiban untuk menyiapkan masa depan anak bangsa.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
"Saya sepakat dengan gagasan yang disampaikan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, tentang pengurangan jam kerja bagi perempuan baik yang bekerja di lingkungan pemerintahan maupun swasta," ujarnya pada sambutan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan ke-15 tingkat Kabupaten Gorontalo Utara, Selasa.
Meski banyak pro dan kontra tentang gagasan tersebut, namun ia mengaku sangat mendukung penuh adanya program pengurangan jam kerja bagi perempuan.
Agar perempuan yang juga wajib melakoni aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga, bisa optimal khususnya mendidik putra-putrinya di rumah.
Bupati juga beralasan, jika kaum perempuan tidak bisa disamakan dengan kaum laki-laki, sebab sebagai ibu rumah tangga mereka memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam mengurusi keluarganya.
Terutama mendidik putra-putrinya sebagai generasi bangsa yang kuat, cerdas dan berakhlak mulia.
"Sehingga seorang perempuan yang juga meniti karir untuk menambah penghasilan keluarga, layak diberi kelonggaran dengan pengurangan jam kerja," kata bupati.
Tanggapan bupati tersebut diungkapkannya, menyusul adanya pernyataan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla bahwa wanita yang aktif sebagai Pegawai Negeri ataupun swasta, porsi jam kerjanya akan dikurangi karena intinya, wanita punya kewajiban untuk menyiapkan masa depan anak bangsa.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014