Kepala Dinas Pembangunan Masyarakat Desa, Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Gorontalo Slamet Bakrie mengatakan dana desa untuk Provinsi Gorontalo tahun 2020 mencapai Rp644 miliar, meningkat dibanding 2019 Rp636 miliar.

Dari data dinas tersebut mencatat pada 2019 dana desa yang tersalur sebesar 99,89 persen sementara untuk 2020 telah disalurkan 1,43 persen.

"Kabupaten yang telah menyalurkan dana desa untuk tahap pertama yaitu Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango,” katanya saat penandatanganan kontrak kerja Individual Tenaga Pendamping Profesional (TPP) di Grand Sumber Ria Kota Gorontalo, Rabu.

Slamet menambahkan, sejak tahun 2015 hingga 2020, total dana desa yang telah dialokasikan ke desa-desa se Provinsi Gorontalo sebesar Rp2,9 triliun.

Dengan anggaran tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengimbau para TPP desa untuk membuat skala prioritas.

Ia menambahkan, selama dana desa ini masih diprogramkan oleh pemerintah pusat, para TPP desa diminta mengutamakan program-program yang lebih dibutuhkan oleh desa dan masyarakatnya.

"Dana desa ini lahir dari pada pemikiran-pemikiran Pak Jokowi. Pak Jokowi sekarang sudah tahun keenam, tinggal empat tahun lebih lagi," katanya.

Gubernur menjelaskan program dana desa berkontribusi dalam penurunan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo.

Dari angka 18,16 persen tahun 2015, turun menjadi 15,31 persen pada tahun 2019.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020