"Gorontalo Listrik Perdana" (GLP), selaku penanggungjawab pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tomilito, berkekuatan dua kali 50 megawatt (MW) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menerapkan protokol isolasi dan standar penanganan COVID-19.
"Ini sesuai yang telah ditetapkan pemerintah terkait para pekerja yang baru kembali dari daerah-daerah atau negara terinfeksi," kata Ramlan Mojo, humas GLP, di Gorontalo, Jumat.
Ia mengatakan, terdapat 1 orang pekerja warga negara Indonesia yang berasal dari Kota Solo, Jawa Tengah, masuk ke area tersebut, namun yang bersangkutan langsung ditempatkan di ruang isolasi atau site khusus untuk menjalani masa karantina selama 14 hari.
Kondisi beliau saat ini dalam keadaan sehat dan dinyatakan dapat beraktivitas normal, oleh pihak medis yang bertugas di lokasi PLTU ini, setelah selesai menjalani masa karantina selama 14 hari tersebut.
Ramlan menegaskan, jika sampai dengan saat ini, tidak ada satu orang pun di lokasi proyek yang terindikasi COVID-19, sebab rangkaian pemeriksaan kesehatan intensif bagi seluruh pekerja.
Setiap orang yang berada di lokasi proyek intensif melewati rangkaian pemeriksaan suhu tubuh secara berkala.
Penggunaan masker, prosedur penggunaan gel pembersih kuman "hand sanitizer" dan penyemprotan disinfektan selalu dilakukan.
Sementara terdapat 5 orang TKA, yang baru tiba di lokasi proyek, mereka dari Jiangshu dan Shanghai China.
Sebanyak 2 orang TKA tersebut tiba pada Kamis (26/3) dan 3 orang lainnya, tiba hari ini atau Jumat (27/3).
Kelima TKA itu, langsung diisolasi untuk menjalani masa karantina selama 14 hari, meski dipastikan mereka telah melalui masa karantina selama 14 hari di Thailand, serta telah mengantongi sertifikat bebas COVID-19 dari pihak otoritas kesehatan di negara tersebut.
Namun saat masuk ke Indonesia, termasuk di Gorontalo melalui bandara Djalaluddin kata Ramlan, 5 orang TKA tersebut melalui rangkaian pemeriksaan kesehatan oleh pihak Imigrasi dan KKP bandara.
Ramlan memastikan, tidak ada pengecualian bagi seluruh pekerja yang datang dari baik dari wilayah zona merah COVID-19 maupun di luar zona merah.
"Saat tiba di lokasi PLTU, mereka wajib melalui masa karantina di lokasi yang terpisah dari pekerja lainnya. Mereka dijaga ketat pihak kesehatan perusahaan, tidak melakukan interaksi dalam bentuk apapun, serta dipantau selama 1x24 jam," ujar Ramlan.
Pihaknya meminta masyarakat tidak mencemaskan keberadaan para pekerja di lokasi tersebut, baik tenaga kerja Indonesia maupun TKA, dipastikan wajib menaati protokol kesehatan sesuai edaran Presiden dan Kapolri.
"Kami menerapkan standar penanganan COVID-19 sesuai yang ditetapkan, serta intensif berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dan Dinas Ketenagakerjaan baik di pemerintahan kabupaten maupun provinsi," ungkapnya.
Khusus 5 TKA asal China tersebut, dipastikan seluruhnya adalah para tenaga ahli, bahkan 1 diantaranya menjabat wakil project manajer, sehingga dipastikan pemberlakuan isolasi untuk masa karantina 14 hari, berlaku bagi seluruh pekerja tanpa terkecuali.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Ini sesuai yang telah ditetapkan pemerintah terkait para pekerja yang baru kembali dari daerah-daerah atau negara terinfeksi," kata Ramlan Mojo, humas GLP, di Gorontalo, Jumat.
Ia mengatakan, terdapat 1 orang pekerja warga negara Indonesia yang berasal dari Kota Solo, Jawa Tengah, masuk ke area tersebut, namun yang bersangkutan langsung ditempatkan di ruang isolasi atau site khusus untuk menjalani masa karantina selama 14 hari.
Kondisi beliau saat ini dalam keadaan sehat dan dinyatakan dapat beraktivitas normal, oleh pihak medis yang bertugas di lokasi PLTU ini, setelah selesai menjalani masa karantina selama 14 hari tersebut.
Ramlan menegaskan, jika sampai dengan saat ini, tidak ada satu orang pun di lokasi proyek yang terindikasi COVID-19, sebab rangkaian pemeriksaan kesehatan intensif bagi seluruh pekerja.
Setiap orang yang berada di lokasi proyek intensif melewati rangkaian pemeriksaan suhu tubuh secara berkala.
Penggunaan masker, prosedur penggunaan gel pembersih kuman "hand sanitizer" dan penyemprotan disinfektan selalu dilakukan.
Sementara terdapat 5 orang TKA, yang baru tiba di lokasi proyek, mereka dari Jiangshu dan Shanghai China.
Sebanyak 2 orang TKA tersebut tiba pada Kamis (26/3) dan 3 orang lainnya, tiba hari ini atau Jumat (27/3).
Kelima TKA itu, langsung diisolasi untuk menjalani masa karantina selama 14 hari, meski dipastikan mereka telah melalui masa karantina selama 14 hari di Thailand, serta telah mengantongi sertifikat bebas COVID-19 dari pihak otoritas kesehatan di negara tersebut.
Namun saat masuk ke Indonesia, termasuk di Gorontalo melalui bandara Djalaluddin kata Ramlan, 5 orang TKA tersebut melalui rangkaian pemeriksaan kesehatan oleh pihak Imigrasi dan KKP bandara.
Ramlan memastikan, tidak ada pengecualian bagi seluruh pekerja yang datang dari baik dari wilayah zona merah COVID-19 maupun di luar zona merah.
"Saat tiba di lokasi PLTU, mereka wajib melalui masa karantina di lokasi yang terpisah dari pekerja lainnya. Mereka dijaga ketat pihak kesehatan perusahaan, tidak melakukan interaksi dalam bentuk apapun, serta dipantau selama 1x24 jam," ujar Ramlan.
Pihaknya meminta masyarakat tidak mencemaskan keberadaan para pekerja di lokasi tersebut, baik tenaga kerja Indonesia maupun TKA, dipastikan wajib menaati protokol kesehatan sesuai edaran Presiden dan Kapolri.
"Kami menerapkan standar penanganan COVID-19 sesuai yang ditetapkan, serta intensif berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dan Dinas Ketenagakerjaan baik di pemerintahan kabupaten maupun provinsi," ungkapnya.
Khusus 5 TKA asal China tersebut, dipastikan seluruhnya adalah para tenaga ahli, bahkan 1 diantaranya menjabat wakil project manajer, sehingga dipastikan pemberlakuan isolasi untuk masa karantina 14 hari, berlaku bagi seluruh pekerja tanpa terkecuali.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020