Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menggelar rapat evaluasi kegiatan belajar siswa di rumah melalui fasilitas video conference (vicon) di tengah wabah COVID-19 di Gorontalo, Kamis.

Plh Kepala Diknas Diknas setempat Yosfin Dangkua mengemukakan rapat tersebut menekankan tiga hal yakni penanganan pandemi COVID-19 melalui sosialisasi terkait virus tersebut, alasan dilakukannya kegiatan belajar di rumah serta pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di tengah wabah.

Sebanyak 145 TK/Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 135 SD dan 46 SMP dan sederajat telah memiliki jadwal pembelajaran di rumah.

"Ini sudah diterapkan sejak awal, saat proses belajar di sekolah berpindah di rumah," ujar Yosfin yang juga menjabat Asisten bidang Administrasi Umum, Sekretariat Daerah setempat.

Pihaknya mendengarkan laporan dari seluruh pengawas dan kepala sekolah terkait pelaksanaan belajar di rumah dan mencatat kendala yang dihadapi sekolah-sekolah yang belum terjangkau fasilitas internet.

Kendala lainnya seperti pembelian pulsa, serta masih adanya siswa yang tidak aktif dalam menerima tugas.

Beberapa solusi ditawarkan yaitu sekolah-sekolah yang tidak terjangkau internet, termasuk siswa yang tidak memiliki hand phone (hp) android, maka guru yang akan menyalurkan buku ajar serta tugas-tugas bagi para siswa yang diberikan secara manual. Kondisi itu berlaku merata, sehingga tidak ada siswa atau peserta didik yang tidak terjangkau.

Seluruh pengawas diminta bertanggung jawab penuh kepada para guru dan kepala sekolah, begitupun kepala sekolah bertanggung jawab penuh kepada para guru, honorer guru maupun tenaga kependidikan di setiap sekolah. Termasuk para guru bertanggunjawab penuh kepada para peserta didik meski mereka belajar di rumah.

Yosfin meminta pada para guru agar senantiasa memberi pemahaman kepada para peserta didik terkait virus corona jenis baru atau COVID-19 serta menjelaskan alasan mengapa mereka (peserta didik) harus belajar di rumah, menciptakan kondisi yang sama di jam-jam yang sama saat belajar di sekolah.

Seluruh kegiatan belajar tetap mengacu pada program dan kurikulum termasuk guru diberi kewenangan mendesain pemberian tugas dengan tidak membebani peserta didik dengan tumpukan tugas, agar mereka tidak kelelahan.

Yang juga tidak kalah penting kata Yosfin, para kepala sekolah agar memberi penegasan kepada para guru untuk senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat, rajin cuci tangan, hindari keramaian, jangan stres dan makan makanan bergizi dan istirahat teratur.

"Kami optimistis, kegiatan belajar di rumah akan efektif dengan komunikasi dan koordinasi yang kuat, agar tidak memutus aktivitas belajar anak di tengah wabah COVID-19," pungkas Yosfin.
Plh kepala Diknas Gorontalo Utara, Yosfin Dangkua (tengah) didampingi sekretaris Diknas Irwan Abudi Usman dan kepala bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, Erni Yasin, menggelar video conference dengan para koordinator pengawas, pengawas dan para kepala sekolah SD dan SMP tersebar di 11 kecamatan, terkait evaluasi kegiatan belajar di rumah selama pandemi COVID-19. (ANTARA/Susanti Sako)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020