Sebanyak 10.000 paket sembako bantuan Presiden Joko Widodo tiba di Gedung Bulog, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat, untuk dibagikan kepada warga yang terdampak Corona Virus Disease (COVID-19).
"Alhamdulillah, hari ini telah kita saksikan bersama penerimaan bantuan paket sembako dari bapak Presiden untuk kita segera salurkan ke warga yang terdampak wabah corona," ujar Pejabat Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb di Gudang Bulog, Makassar.
Rencananya, bantuan sembako Presiden itu akan dibagikan ke para warga kurang mampu, seniman, pekerja Tempat Hiburan Malam (THM) yang di rumahkan termasuk warga tidak memiliki identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) tapi masih tinggal Makassar
"Khusus bantuan ini, kita rencana akan mendistribusikan ke warga kita khususnya yang tidak memiliki KTP atau KK, atau orang tidak memiliki indentitas. Termasuk juga mahasiswa-mahasiswa dari kota lain yang tertahan di Makassar dan masih tinggal di kos-kosan," papar Iqbal.
Paket sembako ini berisi beras 10 kilo, gula pasir, minyak goreng, dan beberapa bahan lainnya sudah mulai didistribusikan hari ini.
Iqbal menjelaskan Kota Makassar adalah sebagai kota transit, sehingga masih banyak warga Makassar yang belum mendapatkan bantuan dikarenakan tidak ber KTP Makassar padahal mereka sanbat membutuhkan bantuan ini.
Untuk itu sembako bantuan dari Presiden tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan warga yang belum terjangkau program lainnya, meski mereka tidak ber KTP Makassar, sehingga masyarakat pendatang yang karena aturan tidak boleh mudik juga dapat tersentuh.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Mukhtar Tahir di tempat yang sama mengatakan bantuan ini langsung dibagikan ke warga yang selama ini tidak terakomodir di sejumlah jenis bantuan yang sedang berjalan.
Ia mengemukakan ada beberapa jenis bantuan dari pemerintah baik itu pusat, provinsi maupun daerah, dan ini bantuan dari presiden berupa bahan pokok.
“Jadi sasaran kita untuk bantuan ini kepada warga kita yang tidak beridentitas, korban PHK akibat COVID-19, seniman, karyawan THM yang dirumahkan, mahasiswa yang berasal dari kota lain tapi tidak bisa pulang karena aturan PSSB," tambah Mukhtar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Alhamdulillah, hari ini telah kita saksikan bersama penerimaan bantuan paket sembako dari bapak Presiden untuk kita segera salurkan ke warga yang terdampak wabah corona," ujar Pejabat Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb di Gudang Bulog, Makassar.
Rencananya, bantuan sembako Presiden itu akan dibagikan ke para warga kurang mampu, seniman, pekerja Tempat Hiburan Malam (THM) yang di rumahkan termasuk warga tidak memiliki identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) tapi masih tinggal Makassar
"Khusus bantuan ini, kita rencana akan mendistribusikan ke warga kita khususnya yang tidak memiliki KTP atau KK, atau orang tidak memiliki indentitas. Termasuk juga mahasiswa-mahasiswa dari kota lain yang tertahan di Makassar dan masih tinggal di kos-kosan," papar Iqbal.
Paket sembako ini berisi beras 10 kilo, gula pasir, minyak goreng, dan beberapa bahan lainnya sudah mulai didistribusikan hari ini.
Iqbal menjelaskan Kota Makassar adalah sebagai kota transit, sehingga masih banyak warga Makassar yang belum mendapatkan bantuan dikarenakan tidak ber KTP Makassar padahal mereka sanbat membutuhkan bantuan ini.
Untuk itu sembako bantuan dari Presiden tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan warga yang belum terjangkau program lainnya, meski mereka tidak ber KTP Makassar, sehingga masyarakat pendatang yang karena aturan tidak boleh mudik juga dapat tersentuh.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Mukhtar Tahir di tempat yang sama mengatakan bantuan ini langsung dibagikan ke warga yang selama ini tidak terakomodir di sejumlah jenis bantuan yang sedang berjalan.
Ia mengemukakan ada beberapa jenis bantuan dari pemerintah baik itu pusat, provinsi maupun daerah, dan ini bantuan dari presiden berupa bahan pokok.
“Jadi sasaran kita untuk bantuan ini kepada warga kita yang tidak beridentitas, korban PHK akibat COVID-19, seniman, karyawan THM yang dirumahkan, mahasiswa yang berasal dari kota lain tapi tidak bisa pulang karena aturan PSSB," tambah Mukhtar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020