Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) Gorontalo Utara, menyita alat ukur jenis liter milik delapan orang penjual beras di pasar Moluo Kecamatan Kwandang.

Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag, Karlina Yahya di Gorontalo, Jumat, mengatakan, penyitaan tersebut dilakukan setelah tim terpadu terdiri dari instansi tersebut, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dan Kepolisian Sektor Kwandang, melakukan razia Alat Takar, Timbang dan Perlengkapan lainnya (ATTP) milik para penjual di pasar besar yang ada di pusat ibu kota kabupaten ini.

"Alat ukur jenis liter langsung kita sita, setelah ditemukan dan terbukti tidak sesuai standar ATTP yang sangat merugikan konsumen," kata Karlina.

Razia kali ini baru dilakukan untuk takaran jenis liter menjangkau seluruh penjual, baik beras, jagung, cabai maupun komoditi rempah-rempah lainnya.

Sebab, instansinya kata Karlina mendapat ratusan laporan masyarakat atau konsumen setiap bulan, terkait kecurangan alat ukur yang digunakan penjual di sejumlah pasar tradisional daerah ini.

"Seperti takaran beras 10 liter, setelah diukur kembali hanya diterima sebanyak 8 liter padahal harga beras di daerah ini melambung tinggi sehingga konsumen mengadukan kondisi tersebut agar segera ditindak lanjuti oleh instansi terkait," ujarnya.

Olehnya, Diskoperindag akan mengintensifkan razia ATTP di seluruh pasar tradisional tersebar di 11 kecamatan, mengingat tercatat 18 pasar tradisional sistem mingguan ada di daerah ini.

"Hari Minggu besok, kami akan merazia ATTP di pasar tradisional Molingkapoto dan akan menyeluruh hingga takaran jenis Kilo Gram," ujar Karlina.

Terkait delapan penjual beras yang tertangkap berlaku curang pada alat ukur Liter yang digunakan, Karlina mengaku proses penyidangan akan dilakukan pihak BPSK, untuk selanjutnya apakah akan direkomendasikan ke pihak Kepolisian untuk proses hukum.

Razia ATTP kata ia, dibarengi dengan penyampaian imbauan kepada seluruh penjual untuk tidak berlaku curang apalagi memanfaaatkan tingginya harga komoditi untuk mencari keuntungan lebih besar.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015