Korban banjir bandang Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo menempati dua lokasi pengungsian yaitu gedung Bele Li Mbui dan aula kantor Wali Kota Gorontalo.

Salah seorang korban banjir, Rahmawati Usman di Gorontalo, Jumat mengatakan, datang ke Bele Li Mbui karena rumahnya diterjang banjir pada Kamis (12/6) malam.

"Rumah sayang disapu banjir, barang-barang terbawa arus, pakaian, hingga peralatan shalat, semua hanyut," ujarnya.

Ia menjelaskan jika air yang datang dengan sangat cepat membuatnya tidak dapat menyelamatkan barang-barang dan segera mengungsi.

"Semoga selain makanan dan minuman yang kami dapatkan di tempat pengungsian ini, ada yang bisa memberikan mukena untuk shalat," ungkapnya.

Sementara itu, pengungsi lainnya Halma mengaku jika semua pakaiannya dan keluarganya hanyut terbawa air.

"Bahkan kami hanya mengenakan baju dibadan saja, pakaian sekolah anak-anak juga turut hanyut," bebernya.

Pantauan ANTARA di salah satu tempat pengungsian di Bele Li Mbui, berbagai bantuan makanan dan minuman serta popok bayi terus berdatangan, bahkan telah didirikan dapur umum.
Sejumlah warga korban banjir beristirahat di tempat pengungsian di aula Kantor Wali Kota, Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (12/6/2020). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo mencatat korban banjir bandang di Kota Gorontalo berjumlah 13.768 jiwa. ANTARA/Adiwinata Solihin

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020