Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah petani di Kabupaten Gorontalo saat ini mengeluh karena kesulitan untuk memasarkan hasil panen jagung, karena musim panen kali mengalami peningkatan.

Tuna Hasan salah seorang ketua kelompok petani jagung di Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo, Rabu, mengatakan saat ini sejumlah wilayah sedang panen Jagung, namun meskipun terjadi peningkatan hasil tapi untuk memasarkan sangat kesulitan.

Tuna menjelaskan, untuk musim panen jagung kali, rata-rata petani bisa menghasil 3 hingga 4 ton setiap hektar, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan musim tanam lalu yakni sekitar 2,5 hingga 3 ton tiap hektar.

"Areal petani yang ditanami jagung untuk musim tanam kali ini berhasil, namun kendalanya pada pemasaran,� Kata Tuna, yang mengkoordinir sekitar 35 orang petani.

Imran Kontu salah seorang petani di kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorrontalo mengatakan, selain sangat kesulitan untuk memasarkan hasil panen jagung, juga harga komoditi tersebut tidak menentu ditingkat pengusaha pengumpul.

Ia menjelaskan, saat ini harga di tingkat pengusaha pengumpul berkisar antara Rp3600 - Rp3700 per kg dengan kadar air sekitar 16-17 persen, namun tidak semua kualiats jagung yang bisa dibeli.

Ia mengungkapkan, saat ini perusahaan pengumpul yang biasanya melakukan pengirman ke pulau Jawa dan ekspor ke Philipina, Malayisa dan Korea, hanya mengandalkan jagung kualitas baik.

Sementara untuk jagung produksi lokal kebanyakan tidak dibeli, sehingga petani yang menanam areal lahannya dengan bibit lokal jagung sangat kesulitan untuk pemasaran.

Kebanyakan jagung lokal hanya dijual oleh petani untuk dijadikan pakan ternak seperti sapi dan kuda, sehingga tidak sebandingkan dengan biaya operasional pengolahan hingga panen,� Kata Imran.

Anti salah seorang karyawan pada perusahaan penampung Jagung di kabupaten Gorontalo mengakui bahwa saat ini permintaan dari pulau Jawa belum maksimal, sehingga pembelian di tingkat petani masih dibatasi.

"Biasanya jika ada permintaan dari Jawa dan untuk ekspor, kami akan membeli dalam jumlah yang besar bahkan produksi lokal juga," Kata Anti.


Pewarta: M.Fachry Said

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015