Gorontalo,  ( ANTARA GORONTALO ) - Harga berbagai jenis beras yang dijual di sejumlah pasar tradisional di Kota Gorontalo, mulai alami penurunan seiring dengan memasuki masa panen padi oleh petani setempat.

Djoni Yusup, salah seorang pedagang beras di Gorontalo, Kamis, mengatakan, harga beras untuk jenis Ciheran, Membramo, Yenti, Cemelati dan IR 64 mengalami penurunan, yakni sekitar Rp460 ribu hingga Rp470 ribu perkoli (ukuran 50 kg), dari sebelumnya Rp490 ribu hingga Rp500 ribu perkoli.

Dia mengatakan, turunnya harga beras tersebut salah satu yang menyebabkan adalah adanya kebijakan operasi pasar yang dilaksanakan pemerintah daerah, serta hasil panen petani yang meningkat.

"Rata-rata hasil areal persawahan dari petani di Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo mengalami peningkatan, sehingga stok melimpah," kata Djoni.

Baki Makmur, salah seorang pedagang beras di pasar sentral Kota Gorontalo mengatakan, bahwa saat ini stok milik petani di sejumlah wilayah Gorontalo meningkat, sementara kebutuhan tetap stabil sehingga terjadi penurunan harga.

Menurut dia, biasanya jika musim panen tiba para petani memilih untuk menjual hasil panennya ke luar daerah Gorontalo, seperti Manado dan Bitung, namun untuk kali ini panen sementara berlangsung di sejumlah wilayah Sulawesi Utara.

"Beberapa hari lalu ada petani yang menawarkan beras dalam jumlah yang banyak, namun karena stok masih banyak yang belum laku, terpaksa kami tolak," kata Baki.

Menurut dia, diperkirakan dalam beberapa pekan ke depan harga beras di pasaran akan terus mengalami penurunan, sebab belum semua wilayah yang melaksaakan panen, sementara saat ini hasil panen rata-rata meningkat.

"Jika wilayah Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Pohuwato sudah panen, maka stok akan melimpah dan tentunya harga akan turun," kata Baki.

Pewarta: M.Fachry Said

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015