Pengamat kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah Dr Slamet Rosyadi mengatakan kartu prakerja sangat bermanfaat untuk menyiapkan kompetensi calon tenaga kerja.

"Program kartu prakerja bermanfaat untuk menyiapkan kompetensi sebelum masuk pasar kerja, bahkan bisa bermanfaat pula untuk membekali kemampuan wirausaha tanpa harus bergantung terhadap pasar kerja," katanya di Purwokerto, Jumat.

Dia menjelaskan manfaat untuk menyiapkan kompetensi bisa didapat bila calon tenaga kerja mendaftar menu pelatihan sesuai dengan kebutuhan dirinya dan pasar kerja.

"Akan lebih baik lagi jika program kartu prakerja menghasilkan output yang terukur, misalnya peserta mampu menghasilkan produk atau layanan sesuai standar yang dibutuhkan pasar," katanya.

Dengan demikian dia berpendapat perlunya indikator tambahan terkait pemberian sertifikat kelulusan kepada peserta.

"Menurut saya pemberian sertifikat kelulusan kepada peserta jangan terlalu mudah, perlu indikator yang lebih jelas kompetensi apa yang akan dibangun atau ditingkatkan dari sebuah program pelatihan yang diikuti peserta," katanya.

Dia juga berpendapat bahwa kartu prakerja harus mampu menyediakan program pelatihan yang dapat langsung diterapkan dan menghasilkan produk atau layanan yang dapat dijual oleh peserta.

"Jadi program pelatihan harus menghasilkan output yang jelas sesuai kebutuhan pasar sehingga peserta selain mendapat sertifikat juga dapat memperoleh informasi pasar yang lebih rinci," katanya.

Dengan demikian, kata dia, penyedia program harus berdialog dengan calon pengguna atau industri dan juga melalukan analisis pasar sehingga program pelatihan dapat berdampak positif terhadap pengentasan pengangguran.

Terkait manfaat yang dapat membekali kemampuan wirausaha tanpa harus bergantung terhadap pasar kerja, tambah dia, maka informasi pasar mengenai produk tertentu perlu diberikan kepada peserta kerja.

"Seberapa banyak peluang pasar atas produk tertentu, misalkan informasi mengenai kuota produk yang masih bisa dipenuhi oleh pemasar atau produsen, sehingga hal ini akan membantu keputusan berproduksi. Kalau tidak ada informasi pasar, maka peserta prakerja tidak memiliki insentif yang kuat untuk melakukan produksi," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020