Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan pada Selasa pukul 12.00 WIB jumlah kasus positif COVID-19 bertambah 1.293 orang, sementara yang sembuh bertambah 1.006 orang.
"Penambahan kasus baru pada beberapa provinsi yang cukup tinggi, yaitu di Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan," kata Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa.
Dengan penambahan tersebut, maka jumlah kasus positif secara kumulatif menjadi 56.385 orang dan yang sembuh menjadi 24.806 orang.
Yurianto mengatakan penambahan kasus positif baru tersebut karena pemeriksaan yang semakin masif dan penelusuran kontak dekat yang semakin agresif diikuti dengan pemeriksaan.
Jawa Timur melaporkan 331 kasus positif baru dengan 121 orang sembuh, sementara DKI Jakarta melaporkan 193 kasus baru dengan 394 orang sembuh, Jawa Tengah melaporkan 153 kasus baru dengan 50 orang sembuh, Kalimantan Selatan melaporkan kasus baru 106 orang dengan 38 sembuh, dan Sulawesi Selatan melaporkan kasus baru 89 orang dengan 69 sembuh.
Sementara itu, terdapat 19 provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif di bawah 10, dan tujuh provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru.
Provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru adalah Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Nusa Tenggara Timur.
"Kasus meninggal dunia bertambah 71 kasus sehingga total menjadi 2.876," kata Yurianto.
Penambahan spesimen yang sudah diperiksa dan terverifikasi pada Selasa hingga pukul 12.00 WIB adalah 21.515 spesimen sehingga total spesimen yang sudah diperiksa baik melalui tes cepat molekuler maupun PCR adalah 803.898 spesimen.
Orang yang masih dalam pemantauan sebanyak 43.797 orang, sedangkan pasien yang masih dalam pengawasan 13.182 orang.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Penambahan kasus baru pada beberapa provinsi yang cukup tinggi, yaitu di Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan," kata Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa.
Dengan penambahan tersebut, maka jumlah kasus positif secara kumulatif menjadi 56.385 orang dan yang sembuh menjadi 24.806 orang.
Yurianto mengatakan penambahan kasus positif baru tersebut karena pemeriksaan yang semakin masif dan penelusuran kontak dekat yang semakin agresif diikuti dengan pemeriksaan.
Jawa Timur melaporkan 331 kasus positif baru dengan 121 orang sembuh, sementara DKI Jakarta melaporkan 193 kasus baru dengan 394 orang sembuh, Jawa Tengah melaporkan 153 kasus baru dengan 50 orang sembuh, Kalimantan Selatan melaporkan kasus baru 106 orang dengan 38 sembuh, dan Sulawesi Selatan melaporkan kasus baru 89 orang dengan 69 sembuh.
Sementara itu, terdapat 19 provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif di bawah 10, dan tujuh provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru.
Provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru adalah Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Nusa Tenggara Timur.
"Kasus meninggal dunia bertambah 71 kasus sehingga total menjadi 2.876," kata Yurianto.
Penambahan spesimen yang sudah diperiksa dan terverifikasi pada Selasa hingga pukul 12.00 WIB adalah 21.515 spesimen sehingga total spesimen yang sudah diperiksa baik melalui tes cepat molekuler maupun PCR adalah 803.898 spesimen.
Orang yang masih dalam pemantauan sebanyak 43.797 orang, sedangkan pasien yang masih dalam pengawasan 13.182 orang.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020