Makassar, (ANTARA GORONTALO) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo mengisyaratkan akan bergabung dengan kubu Agung Laksono, setelah adanya Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia.

"Golkar Sulsel baik-baik saja. Semua proses dan program kepartaian berjalan dengan baik dan tidak ada hal yang perlu diragukan lagi," ujarnya menjawab pertanyaan sejumlah wartawan.

Syahrul yang juga Gubernur Sulsel dua periode itu menegaskan, Golkar selama berada di bawah kendalinya sejak dulu selalu solid dan hingga masa tugasnya berakhir akan selalu solid.

Dia menambahkan, kalau masih ada tersisa konflik-konflik secara nasional, kader Golkar di Sulsel jangan terlalu resah. "Golkar Sulsel tidak ikut-ikutan dalam konflik tersebut," katanya.

Sehubungan dengan itu, Syahrul berharap permasalahan di tingkat nasional tidak sampai merusak kesolidan di daerah. Terlebih, pada tingkat nasional negosiasi-negosiasi dan konsensus-konsensus tidak perlu mempengaruhi daerah.

"Saya akan minta seluruh jajaran Golkar di Sulsel kalau kita tidak perlu resah, karena apa masalahmu. Kita semua jalan baik-baik saja. Kepentingan kita adalah kepentingan politik daerah. Semua harus konsentrasi pada momentum Pilkada. Selesai sampai di situ," katanya.

Syahrul menegaskan, dirinya hanya akan mengikuti semua proses-proses legal yang diakui oleh pemerintah dalam hal ini yang ditetapkan Kementerian Hukum dan HAM.

"Jangan ditanyakan lagi yang mana legal dan tidak. Pokoknya saya hanya ikuti yang legal lah. Ini demi kesolidan Partai Golkar di Sulsel," tegasnya.

Ditanya apakah sudah pernah bertemu dengan Agung Laksono, Syahrul tidak menjawab secara gamblang. Meski begitu, dia mengatakan semua orang yang ditemuinya baik melalui telepon, melalui mata, melalui hati, tetap seperti biasa dan baik-baik saja.

"Ketemulah dengan semua orang. Tidak perlu dengan selalu berjabatan tangan, kan kita sama-sama sibuk," pungkasnya.

Syahrul menuturkan, orang-orang pusat selalu menghargai Golkar Sulsel. Dia merasa mendapat kehormatan di kubu Agung Laksono jika memang diakomodir.

"Oleh karena itu, saya juga harus hormati mereka semuanya. Mau merah, mau putih mereka cukup menghormati saya di sini. Jadi wajar hukumnya saya juga menghargai dan menghormati mereka," ujarnya.

Namun, Syahrul berharap semua pihak tidak mengaduk-aduk Golkar lagi. Dia mengingatkan bahwa  Golkar itu bukan hanya kepentingan partai Tapi kepentingan rakyat.

"Kalau ada yang mau ambil jabatan ku ini, silahkan ambil saja. Tapi untuk rakyat. Nanti kamu bilang saya tidak mau diganti, tidaklah. Jabatan bukan segalanya," tandasnya.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015