Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Ridwan Yasin mengatakan daerah setempat mampu menolkan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terpasung.

"Angka ODGJ terpasung sempat tersisa 2 orang, alhamdulillah tahun 2020 tidak ada lagi," ujarnya di Gorontalo Utara, Jumat.

Melalui program yang dijalankan Dinas Kesehatan secara berkelanjutan dengan mendata ODGJ, melakukan penyuluhan kepada masyarakat termasuk perawatan serta edukasi ke pihak keluarga, ODGJ terpasung tidak ditemukan lagi.

Hal itu disampaikannya pada kegiatan sosialisasi Indonesia Bebas Pasung (IBP) tingkat kabupaten.

Kegiatan program kesehatan jiwa berbasis masyarakat adalah salah satu program rintisan pusat rehabilitasi yang ditujukan bagi ODGJ.

"Kita terus memfokuskan program ini, termasuk berupaya keras menolkan ODGJ terpasung dan alhamdulillah dapat dipastikan kondisi itu tidak akan ditemukan lagi di daerah ini," ungkapnya.

Pemerintah kabupaten kata Ridwan, berpesan kepada orang yang pernah dipasung agar bersemangat menjalani kehidupan barunya.

Khusus di normal baru di masa pandemi COVID-19 ini, agar memperhatikan protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Ia mengatakan, berdasarkan data WHO, orang dengan gangguan jiwa disebabkan depresi.

"Kondisi ini harus diantisipasi khususnya di masa pandemi COVID-19," tandasnya.
Sekda Gorontalo Utara, Ridwan Yasin, didampingi kepala Dinas Kesehatan setempat, Rizal Yusuf Kune, pada kegiatan sosialisasi Indonesia Bebas Pasung (IBP) tingkat kabupaten. (ANTARA/HO)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020