Dinas Pariwisata (Dispar) Gorontalo Utara kini fokus mengembangkan aset Benteng Orantje sebagai destinasi wisata di daerah itu bekerja sama dengan Balai Pelestarian dan Kepurbakalaan Provinsi Gorontalo.
Kepala Dispar Gorontalo Utara Badar Pakaya mengemukakan di Gorontalo, Sabtu, pihaknya menerima bantuan berupa alat pemangkas rumput untuk penjaga Benteng Orantje yang bertugas menjaga kebersihan aset bersejarah yang terletak di Desa Jembatan Merah, Kecamatan Tomilito tersebut.
Ini bagian dari kerja sama mengembangkan Benteng Orantje sebagai objek wisata yang diharapkan menarik pengunjung ke daerah itu.
"Kami sangat mengapresiasi perhatian dan bantuan tersebut," kata Badar dan mengatakan bantuan itu penting sebagai bagian dari kerja sama menjaga aset kepurbakalaan serta menunjang penataannya sebagai objek wisata andalan.
Dispar, katanya, akan memprogramkan penataan lanjutan lokasi sekitar benteng dengan melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan pihak balai kepurbakalaan. Harapannya benteng bersejarah itu dapat memberi kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Nantinya, beberapa kegiatan pariwisata akan digelar di benteng tersebut sebagai bagian dari promosi agar lebih banyak orang tahu tentang keberadaan benteng dan sejarah yang melatarbelakanginya.
Benteng Orantje tidak didominasi dengan cat orange pada umumnya sebab benteng tersebut merupakan susunan batu karang asli yang secara fisik nampak masih sangat kuat. Benteng yang mudah diakses dari jalan lintas Sulawesi itu merupakan aset sejarah bangsa atau bagian dari dokumentasi nyata atas sejarah Indonesia yang telah terjadi di daerah itu. Benteng itu menjadi bukti bahwa pesisir Kwandang merupakan tempat strategis bagi pihak VOC di masa itu.
Jika dibandingkan dengan Benteng Mas yang ada di Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang, Benteng Orantje bukan sekadar benteng pertahanan namun lebih mirip sebagai pusat pemerintahan dan objek vital di masa penjajahan VOC.
Dispar akan melakukan pelestarian secara maksimal terhadap fisik benteng dan sejarahnya, termasuk hal-hal pendukungnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Kepala Dispar Gorontalo Utara Badar Pakaya mengemukakan di Gorontalo, Sabtu, pihaknya menerima bantuan berupa alat pemangkas rumput untuk penjaga Benteng Orantje yang bertugas menjaga kebersihan aset bersejarah yang terletak di Desa Jembatan Merah, Kecamatan Tomilito tersebut.
Ini bagian dari kerja sama mengembangkan Benteng Orantje sebagai objek wisata yang diharapkan menarik pengunjung ke daerah itu.
"Kami sangat mengapresiasi perhatian dan bantuan tersebut," kata Badar dan mengatakan bantuan itu penting sebagai bagian dari kerja sama menjaga aset kepurbakalaan serta menunjang penataannya sebagai objek wisata andalan.
Dispar, katanya, akan memprogramkan penataan lanjutan lokasi sekitar benteng dengan melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan pihak balai kepurbakalaan. Harapannya benteng bersejarah itu dapat memberi kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Nantinya, beberapa kegiatan pariwisata akan digelar di benteng tersebut sebagai bagian dari promosi agar lebih banyak orang tahu tentang keberadaan benteng dan sejarah yang melatarbelakanginya.
Benteng Orantje tidak didominasi dengan cat orange pada umumnya sebab benteng tersebut merupakan susunan batu karang asli yang secara fisik nampak masih sangat kuat. Benteng yang mudah diakses dari jalan lintas Sulawesi itu merupakan aset sejarah bangsa atau bagian dari dokumentasi nyata atas sejarah Indonesia yang telah terjadi di daerah itu. Benteng itu menjadi bukti bahwa pesisir Kwandang merupakan tempat strategis bagi pihak VOC di masa itu.
Jika dibandingkan dengan Benteng Mas yang ada di Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang, Benteng Orantje bukan sekadar benteng pertahanan namun lebih mirip sebagai pusat pemerintahan dan objek vital di masa penjajahan VOC.
Dispar akan melakukan pelestarian secara maksimal terhadap fisik benteng dan sejarahnya, termasuk hal-hal pendukungnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020