Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo Sila Botutihe, Senin, mengatakan pemprov meminta bantuan Kementrian Perindustrian untuk memasarkan udang vaname dari daerah itu.

Bahkan, ia menyebut Gubernur Gorontalo Rusli Habibie melobi Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam mengembangkan tambak udang vaname di Gorontalo.

“Kami punya potensi udang vaname dari tambak rakyat. Bapak Gubernur melobi Pak Menteri untuk bisa mendatangkan investor, sehingga pengelolaannya dari tradisional menjadi sistem intensif,” katanya.

Menurutnya upaya itu direspon positif oleh Menperin.

Mantan Menteri Sosial tersebut akan ditemani para Dirjen, untuk melihat langsung potensi udang di Gorontalo.

“Besok itu kami akan difasilitasi dalam hal pertemuan antara calon investor dan pihak kami," katanya.

Ia menambahkan, Provinsi Gorontalo memiliki 16.713 hektar tambak udang yang berada di tiga daerah yakni Kabupaten Pohuwato, Boalemo dan Gorontalo Utara.

Dari jumlah itu, yang terus beroperasi sebesar 54 persen.

Sebelumnya, Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda), sebuah LSM lingkungan di Gorontalo meminta pemda dan pemerintah pusat untuk tidak mengandalkan tambak yang masuk dalam kawasan cagar alam.

Direktur Japesda Nurain Lapolo mengatakan pemerintah harus memperhatikan kondisi hutan mangrove di Provinsi Gorontalo, yang semakin memprihatinkan.

"Ada kurang lebih 67 persen mangrove di Gorontalo dalam kondisi rusak, karena dibuka untuk tambak ikan dan udang oleh masyarakat di lokasi-lokasi kawasan hutan, baik hutan produksi, hutan lindung bahkan di kawasan hutan konservasi," ujarnya.

Ia mencontohkan di Kawasan Hutan Mangrove Cagar Alam Tanjung Panjang, Kabupaten Pohuwato, dari luas 3.129,46 hektare kini hanya tersisa 6,69 pesen saja karena dikonversi menjadi tambak.**

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020