Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim melepas ekspor perdana udang vaname ke Jepang oleh PT. Indosukses Mandiri Abadi di gudang beku Terintegrasi Desa Molawahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Rabu.
Sebanyak 10,8 ton udang vaname diekspor ke negara tersebut, dengan nilai ekspor mencapai Rp1,4 miliar.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Gortalo saya melepas ekspor perdana udang vaname PT. Indosukses Mandiri Abadi dengan tujuan ke negara Jepang,” kata Idris.
Ia mengatakan Provinsi Gorontalo memiliki potensi budidaya air payau seluas 16.713 hektare yang tersebar di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Pohuwato, Boalemo, dan Gorontalo Utara.
Potensi areal yang luas serta terbukanya pasar ekspor, lanjutnya, harus bisa dimanfaatkan oleh petani tambak untuk meningkatkan produksi udang vaname dengan sentuhan teknologi.
“Saya pernah mencoba menebar benih udang vaname tapi tidak berhasil, lebih sulit. Oleh karena itu saya berharap kepada PT. Indosukses Mandiri Abadi untuk membina petambak di Gorontalo, dengan memanfaatkan teknologi tepat guna agar produksinya bisa meningkat,” tambahnya.
Wagub mengapresiasi kesungguhan perusahaan itu, dalam mengembangkan budidaya udang vaname di Gorontalo.
Idris menilai, kesungguhan itu dibuktikan dengan keberhasilan perusahaan tersebut mengekspor udang vaname meski baru mulai beroperasi dan melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo pada bulan Mei 2020.
“Meski di tengah pandemi Covid-19, Gorontalo bisa mengekspor udang vaname. Saya berharap tidak hanya berhenti pada ekspor perdana ini, tetapi akan ada ekspor-ekspor selanjutnya sehingga bisa menghasilkan devisa bagi negara, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan petani tambak Gorontalo,” jelasnya.
Sementara itu Direktur PT. Indosukses Mandiri Abadi, Ahmad Junaidi mengatakan, produksi udang vaname per bulan mencapai kurang lebih 100 ton.
Produksi tersebut akan terus ditingkatkan untuk memenuhi pasar ekspor, dengan mengembangkan dan meningkatkan produksi udang di tingkat petani tambak.
“Kita akan mendorong peningkatan produksi petambak, sehingga otomatis kapasitas pabrik juga akan bertambah,” imbuhnya.
Selain bergerak pada pengolahan udang vaname, PT. Indosukses Mandiri Abadi yang bekerja sama dengan Pemprov Gorontalo dalam pemanfaatan Gudang Beku Terintegrasi, juga melakukan pengolahan hasil perikanan tangkap, seperti ikan tuna, cakalang, dan kerapu.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, produksi udang di Provinsi Gorontalo terus mengalami peningkatan sejak tahun 2013 hingga 2019.
Pada tahun 2013, produksi udang Gorontalo sebesar 993,7 ton dan meningkat menjadi 11.798,26 ton pada tahun 2019.**
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Sebanyak 10,8 ton udang vaname diekspor ke negara tersebut, dengan nilai ekspor mencapai Rp1,4 miliar.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Gortalo saya melepas ekspor perdana udang vaname PT. Indosukses Mandiri Abadi dengan tujuan ke negara Jepang,” kata Idris.
Ia mengatakan Provinsi Gorontalo memiliki potensi budidaya air payau seluas 16.713 hektare yang tersebar di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Pohuwato, Boalemo, dan Gorontalo Utara.
Potensi areal yang luas serta terbukanya pasar ekspor, lanjutnya, harus bisa dimanfaatkan oleh petani tambak untuk meningkatkan produksi udang vaname dengan sentuhan teknologi.
“Saya pernah mencoba menebar benih udang vaname tapi tidak berhasil, lebih sulit. Oleh karena itu saya berharap kepada PT. Indosukses Mandiri Abadi untuk membina petambak di Gorontalo, dengan memanfaatkan teknologi tepat guna agar produksinya bisa meningkat,” tambahnya.
Wagub mengapresiasi kesungguhan perusahaan itu, dalam mengembangkan budidaya udang vaname di Gorontalo.
Idris menilai, kesungguhan itu dibuktikan dengan keberhasilan perusahaan tersebut mengekspor udang vaname meski baru mulai beroperasi dan melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo pada bulan Mei 2020.
“Meski di tengah pandemi Covid-19, Gorontalo bisa mengekspor udang vaname. Saya berharap tidak hanya berhenti pada ekspor perdana ini, tetapi akan ada ekspor-ekspor selanjutnya sehingga bisa menghasilkan devisa bagi negara, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan petani tambak Gorontalo,” jelasnya.
Sementara itu Direktur PT. Indosukses Mandiri Abadi, Ahmad Junaidi mengatakan, produksi udang vaname per bulan mencapai kurang lebih 100 ton.
Produksi tersebut akan terus ditingkatkan untuk memenuhi pasar ekspor, dengan mengembangkan dan meningkatkan produksi udang di tingkat petani tambak.
“Kita akan mendorong peningkatan produksi petambak, sehingga otomatis kapasitas pabrik juga akan bertambah,” imbuhnya.
Selain bergerak pada pengolahan udang vaname, PT. Indosukses Mandiri Abadi yang bekerja sama dengan Pemprov Gorontalo dalam pemanfaatan Gudang Beku Terintegrasi, juga melakukan pengolahan hasil perikanan tangkap, seperti ikan tuna, cakalang, dan kerapu.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, produksi udang di Provinsi Gorontalo terus mengalami peningkatan sejak tahun 2013 hingga 2019.
Pada tahun 2013, produksi udang Gorontalo sebesar 993,7 ton dan meningkat menjadi 11.798,26 ton pada tahun 2019.**
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020